Author : IRISH
Tittle : Three Days
Main Cast : EXO’s Byun Baekhyun, OC’s Lee Sunhee
Genre : Romance, Fantasy
Supported : EXO Members, Xi Luhan, Lee Jieun, A-Pink’s Jung Eunji
Rate : PG 17+
Disclaimer : This story is entirely fantasy and created by Irish. Any resemblance to real persons or organization appearing in this story is purely coincidental. EXO Members belong to their real-life, and OC’s belong to their appearance.
“Hanya karena dia sudah berbuat jahat padaku bukan berarti aku tak boleh mencintainya bukan?”—Lee Sunhee
Previous Chapter
Prologue || Chapter 1 || Chapter 2 || Chapter 3
██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██
Hari perlahan beranjak pagi. Dan selama dua jam aku hanya duduk diam diatas tempat tidur, tidak berniat melakukan apapun. Lebih tepatnya, aku tidak tau harus berbuat apa.
Tempat ini sangat baru dan asing untukku.
Bukan berarti tempat lain di Seoul tidak asing, tapi tempat ini lebih asing bagiku.
Sekitar jam lima aku mendengar suara pintu-pintu terbuka, kurasa penghuni lainnya dirumah ini sudah terbangun. Aku mengenali suara Chanyeol ada diantara pembicaraan rendah itu, dan suara yeoja, juga namja lainnya.
Aku ingin keluar dan memastikan seperti apa wajah mereka semua, mungkin saja aku bisa memulai pembicaraan dengan mereka, tapi tubuh ini malah memilih untuk bergeming.
“Hey Jieun-ah! Ayolah, seragammu pasti seukuran dengannya. Tidak ada salahnya kalau kau membelikannya nanti sepulang sekolah kan?”, aku mendengar suara Chanyeol lebih menonjol diantara suara lain.
Dan kudengar suara gumaman lain, tidak begitu jelas.
Aku menghembuskan nafas panjang. Entah kenapa aku begitu merasa takut untuk keluar dari ruangan ini. Aku tak pernah menghadapi keramaian sejak dua bulan lalu. Dan batinku merasa aneh saat harus melihat lebih banyak orang.
Tidak, aku tidak mungkin mengunci diriku ditempat ini selamanya bukan? Cepat atau lambat aku harus keluar dari tempat ini. Dan kurasa, sekarang lah saat yang tepat.
Perlahan, dengan ragu aku melangkah ke arah pintu, dan saat aku mengintip dari celah kecil yang tercipta saat aku membuka pintu, aku terkesiap saat tatapan beberapa orang langsung tertuju padaku.
Beberapa orang namja dan yeoja, mereka tampak seusiaan dengan Chanyeol, kurasa mereka semua lebih muda dariku.
“Ah, itu dia. Sunhee-ah!”, Chanyeol lah yang langsung melangkah ke arah kamarku, memberiku keberanian lain untuk membuka kamarku sedikit lebih lebar.
“Kutebak kau pasti tidak melakukan apapun sejak tadi.”, ucapnya membuat tatapanku membulat, bagaimana Ia tau?
“Kajja, kuperkenalkan pada yang lainnya.”, ucap Chanyeol bersemangat
Sementara tatapan beberapa orang itu masih tertuju padaku.
“Baiklah, semuanya, ini Sunhee, Lee Sunhee, dia akan tinggal bersama kita mulai sekarang.”, ucap Chanyeol
“Kenapa Ia tinggal disini?”, salah seorang yeoja angkat bicara
“Appa tidak bilang apapun. Oh, itu Jieun. Dan disebelahnya itu, Eunji. Lalu ini Kyungsoo, dan Jongin.”, ucap Chanyeol menjelaskan
Cukup mudah mengingat wajah dan nama mereka.
“Kau sudah tau Baekhyun kan? Dia jarang keluar dari kamarnya.”, ucap Chanyeol, menatap ke arah pintu kamar yang tertutup dibelakang kami.
Yeoja yang bernama Jieun itu menatapku sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.
“Aku akan membelikannya nanti.”, ucap Jieun sambil melangkah pergi
“Dan.. Eunji?”, Chanyeol mengedipkan matanya pada yeoja satunya
“Baiklah baiklah. Aku akan menemaninya membeli perlengkapan.”
“Dimalam hari?”
“Ya. Tengah malam kalau perlu.”, ucap yeoja itu sambil melangkah pergi meninggalkan kami.
Sementara dua namja lainnya hanya menatapku tanpa bicara apapun, dan melangkah pergi. Kurasa.. keberadaanku tidak begitu membuat mereka senang. Oh, apa aku berharap mereka senang karena keberadaanku? Tidak juga.
“Sudah kubilang rumah ini terlalu sepi bukan?”, ucap Chanyeol, Ia menepuk puncak kepalaku beberapa kali, dan tersenyum.
“Jangan tersinggung, walaupun terlihat jahat seperti itu, mereka semua baik, sama baiknya sepertiku.”, ucapnya lagi
“Oh..”
“Sekolah akan selesai jam dua siang, tidak keberatan untuk menunggu sampai jam dua kan? Aku harus bersiap-siap sekolah. Kau bisa berkeliling rumah kalau mau.”
Aku mengangguk pada Chanyeol, Ia kemudian melangkah pergi meninggalkanku.
Beberapa saat aku berdiri diam. Apa kehidupanku akan berubah jadi lebih baik jika aku disini? Atau hidup mengurung diri diapertemen kecilku di Seoul akan membuatku jadi lebih baik?
“Akh!!”
Aku tersentak saat mendengar suara teriakan keras dari belakangku. Tatapanku langsung tertuju pada pintu yang tak tertutup rapat dibelakangku. Kamar Baekhyun. Ia berteriak, sangat kesakitan. Dan suara teriakannya sanggup membuat bulu kudukku meremang.
Dengan ragu, aku melangkahkan kakiku, dan suara teriakannya semakin jelas. Apa Ia baik-baik saja? Jujur saja, aku ketakutan. Tapi tanganku segera bergerak untuk membuka grendel pintu kamarnya.
“Sunhee.”, ucapan seseorang berhasil menghentikanku, saat aku berbalik, Chanyeol berdiri diujung koridor kamar, dan tersenyum padaku.
“Abaikan saja teriakannya.”
“Apa dia baik-baik saja?”, tanyaku, tak bisa kubohongi aku khawatir, siapa yang tidak akan khawatir mendengar teriakan menyakitkan itu sementara orang lain menyuruhmu mengabaikannya?
Dan juga, kenapa aku harus mengabaikan teriakannya? Tidakkah seseorang cukup punya perasaan untuk tergerak karena mendengar teriakan itu?
“Ia hanya sedang sakit.”
“Dia akan baik-baik saja?”, ulangku
Chanyeol melangkah mendekatiku, dan menarik tanganku dari grendel yang beberapa detik lalu akan kubuka.
“Jangan pernah buka pintunya saat Ia berteriak. Ia hanya sedang sakit. Dengar? Ia sudah tidak berteriak lagi. Ia sudah baik-baik saja.”
“Benarkah?”
Chanyeol menghembuskan nafas panjang melihat ketidak percayaanku. Ia lalu membuka pintunya, dan segera aku melemparkan pandanganku ke dalam kamar.
Keadaan kamarnya sungguh mengerikan. Hampir semua benda tak berada ditempat yang seharusnya. Dan bahkan banyak properti yang patah.
Aku melihat namja itu duduk di sudut kamar, memeluk lututnya, dan tertunduk.
“Kau baik-baik saja?”, tanpa sadar mulutku berucap
Ia mendongak, menatap kami berdua.
“Pergi.”, Ia berucap dengan nada sangat dingin
“Baiklah baiklah, aku juga membuka kamarmu karena dia penasaran.”, ucap Chanyeol sambil menutup pintu kamar itu, dan menarikku menjauh.
“Ia baik-baik saja.”, ucap Chanyeol
“Sakit apa yang Ia derita?”, tanyaku
“Aku tidak tau.”
“Apa?”, aku menatap Chanyeol tak percaya
“Sungguh. Aku tidak tau. Tidak ada satupun dari kami tau. Bahkan Appa. Sebelumnya Ia tidak begitu.”
“Maksudmu?”
“Beberapa waktu lalu Ia jadi seperti ini. Ia patah hati, kurasa, beberapa tahun lalu Ia pergi ke Seoul dan selalu pulang larut. Ia pergi ke Seoul sepulang sekolah dan kembali dini hari. Lalu beberapa bulan kemudian Ia tiba-tiba mulai berteriak dikamarnya.
“Ia bahkan membuat kekacauan disekolah, dan menjadikan semua tempat sebagai kertas gambarnya. Bahkan meja sekolah. Apapun yang kami katakan, Ia tak akan mendengarnya. Dan seringkali, Ia berteriak seperti tadi.
“Biasanya Ia hanya akan berteriak sepuluh detik. Hanya sebentar. Dan Ia baik-baik saja. Ia tak pernah keluar dari kamar dengan luka.”
“Lalu.. kenapa kau tidak masuk saat Ia berteriak kesakitan?”
Chanyeol menyingsingkan kaos yang menutupi lengan atasnya.
“Ia mencakarku saat aku mencoba masuk. Ia juga melukai yang lainnya. Dan Ia tidak peduli itu. Siapapun yang masuk kekamarnya akan Ia lukai. Ia punya mood swings yang mengerikan.”
“Kenapa Ia tidak dibawa kerumah sakit?”
“Jika kami bisa membawanya, kami sudah membawanya.”, aku menatap Chanyeol. Lagi-lagi mendengar teriakan kesakitan itu dari kamar Baekhyun.
“Abaikan saja teriakannya. Dia akan baik-baik saja.”
Dan kenapa aku harus mengabaikannya?
██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██
Semua orang pergi dipagi hari. Chanyeol dan saudara-saudaranya bersekolah, dan dokter Xi bekerja di klinik kecil diujung desa ini, yang memakan waktu sekitar sepuluh sampai lima belas menit jika berjalan kaki.
Jadi, aku menghabiskan waktuku di balkon yang ada disebelah kamarku. Desa ini tidak punya banyak kegiatan. Hanya beberapa orang yang tampak sibuk dipagi hari, dan saat hari terik, aku hanya melihat jalanan kosong.
Bahkan tak ada suara lain selain tiupan angin atau suara benda-benda yang terkena tiupan angin.
Oh, dan Baekhyun tidak berteriak lagi sejak tadi pagi. Ia juga tidak keluar kamar. Apa Ia sudah keluar? Apa Ia baik-baik saja? Pertanyaan ‘apa ia baik-baik saja’ terus terngiang didalam pikiranku.
Haruskah aku memastikan keadaannya? Dengan apa? Masuk kekamarnya? Ia mungkin akan marah. Bertanya padanya? Ia mungkin tidak akan menjawabku.
Aku berbalik, baru saja akan berdiri saat kulihat sepasang kaki tepat dibelakangku.
“Oh Tuhan!”
Aku terkejut bukan main saat Baekhyun nyatanya sudah berdiri disana.
“Sejak kapan kau disini?”, tanyaku
Ia menatap lurus ke depan. Aku bahkan tak yakin apa ia mendengar pertanyaanku. Dan kembali, pertanyaan mengganggu itu lewat dipikiranku.
“Apa kau baik-baik saja?”
Kali ini Ia mengarahkan tatapannya padaku, dan tersenyum, senyum seperti semalam. Ia kemudian melangkahkan kakinya, membuatku sedikit terkesiap.
“Kau.. sakit?”, bodohnya mulut ini kembali bertanya, sudah jelas bukan Ia akan mengabaikanku lagi?
“Sangat sakit.”
Aku mendongak, dan tersadar jika Ia baru saja bicara. Ia bicara. Sungguh.
“Sangat.. sakit?”, ulangku pelan
Ia mengulurkan tangan kanannya, membuatku menatapnya curiga.
“Kenapa?”
Ia tak menyahut, dan dengan ragu, aku meraih tangannya. Tanpa kuduga, Ia menarikku berdiri, dan tindakannya membuat kami berdiri berhadapan dalam jarak terlalu dekat. Untung saja aku berpegangan padanya.
Jantungku tentu saja melonjak tak karuan karena tindakannya.
“Rasanya seperti ribuan jarum menusuk tubuhku disatu waktu.”, bisiknya, masih dalam jarak teramat dekat yang Ia ciptakan.
Aku segera menarik tubuhku menjauh darinya. Sementara Ia masih menatapku dengan tatapan yang sama.
“Itulah kenapa.. teriakanmu terdengar sangat menyakitkan.”
Ia masih juga menatapku, dengan tatapan yang.. oh astaga. Aku segera mengalihkan pandanganku darinya, tidak ingin menatapnya lebih lama lagi.
“Kenapa kau tidak pergi?”
“Apa?”, aku menatapnya tak mengerti
“Sekolah.”
Ah, Ia pasti bertanya kenapa aku ada disini dan bukannya berada disekolah.
“Aku.. takut.”
“Takut?”
Aku mengangguk pelan.
“Aku takut saat orang-orang terus menatapku.”
“Tapi kau tidak takut saat aku menatapmu.”
“Itu berbeda, maksudku, itu tidak seperti—”
“Aku tau.”
Aku baru saja akan bicara padanya saat Ia tiba-tiba saja berbalik, dan melangkah pergi meninggalkanku. Kuakui aku sudah tau jika Ia sakit. Sakit aneh yang tak bisa dijelaskan karena tak ada satupun orang dirumah ini tau tentang sakit yang Ia derita, tapi kurasa aku juga seorang yang sakit disini.
Aku tak bisa mengingat hidupku, dan hal itu pasti jadi hal paling mengerikan bukan? Saat kau bahkan tak bisa mengingat siapa kau sebenarnya.
“Baekhyun,”, panggilku, aku bisa merasakan cahaya matahari merambati punggungku, hari pasti sudah semakin siang.
“Ya Sunhee?”, aku sedikit terlonjak saat Ia menyebut namaku bahkan tanpa membalikkan badannya.
Aku bahkan tak ingat aku pernah menyebutkan namaku padanya. Oh, ayolah apa hal itu penting sekarang?
Aku melangkah mendekati Baekhyun, dan menatapnya.
“Apa kau akan menggambar?”, tanyaku
Ia menatapku sejenak, tangannya bergerak mendekatiku, dan kuperhatikan, Ia hendak menyentuh wajahku. Tapi tepat sebelum ia menyentuh kulitku, Ia terhenti.
“Aku sudah melakukannya.”, setelah berucap, Ia mengalihkan pandangannya
“Kalau begitu boleh aku lihat semua gambarmu?”
Bukankah Ia menggambar ditembok rumah ini? Itu artinya sama saja aku mengajaknya berkeliling rumah bukan?
Ia menggeleng.
“Kau bisa melihatnya sendiri.”
“Kau tidak mau menemaniku?”, tanyaku, sungguh pertanyaan yang tak tau diri memang, tapi apa boleh buat, aku tak mau berkeliling rumah ini sendirian.
“Kau bisa mengajak Chanyeol atau yang lain.”
Ia sudah bergerak akan melangkah meninggalkanku saat aku terpikir pertanyaan yang sebenarnya ingin kuutarakan pada seisi rumah ini—kecuali pada Dokter Xi dan Chanyeol tentu saja.
“Kau tidak menyukaiku?”
Baekhyun tidak melangkah meninggalkanku, atau berbalik menghadapku. Ia bergeming. Dan membuatku berpikir apa Ia akan menjawab pertanyaanku atau malah mengabaikanku.
“Tidak,”, ucapnya membuatku terkesiap, ia sungguh terus terang berkata bahwa Ia tidak menyuka—“aku suka, kuharap kau bisa tinggal disini dalam waktu lama.”, Ia kembali berucap.
“Benarkah?”
Kali ini Ia berbalik, dan melangkah mendekatiku. Aku ingin melangkah mundur menjauhinya tapi kakiku enggan bergerak. Dan jadilah, momen yang sama terjadi lagi, seperti saat Ia menarikku berdiri tadi.
“Apa aku terlihat berbohong?”, tanyanya
Aku terdiam, dan tanpa sadar memperhatikan wajahnya. Dalam jarak sedekat ini.. Oh Tuhan. Apa ia benar-benar seorang manusia?
“Berhati-hatilah pada seisi rumah ini. Mereka datang.”
KRIEEEEETT
Aku terkesiap saat mendengar suara pintu besar yang merupakan pintu utama rumah ini berderit keras. Aku mengalihkan tatapanku, berharap bisa mendengar suara seseorang yang datang. Dan saat aku menatap ke arah tempat Baekhyun berdiri, ia sudah tidak ada. Oh, tidak, Ia baru saja menutup pintu kamarnya.
Tapi.. apa yang Ia bicarakan?
“Aku pulang!”
Segera, aku mengenali suara Chanyeol. Tidak terdengar suara langkah lain bersamanya, kurasa Ia pulang sendirian.
“Sunhee?”, panggilnya cukup keras dari lantai bawah
Aku segera melangkah ke balkon tangga, dan mengintip Chanyeol dibawah.
“Kau sudah pulang?”, ucapku membuat Chanyeol menoleh ke arahku, dan tersenyum.
“Sedang apa kau disana?”, tanyanya sambil melangkah menaiki tangga dengan cepat, dalam hitungan detik Ia sudah sampai dihadapanku, dan masih memasang senyum yang sama.
“Bukankah kau bilang kau pulang sekolah jam 2 siang?”, tanyaku
“Oh, aku bosan, pelajaran disekolah sungguh membosankan.”
“Eh?”
Aku menyernyit, menatapnya curiga.
“Kau membolos huh?”
Dengan penuh percaya diri Chanyeol memamerkan deretan giginya dan tertawa pelan.
“Ya. Lagipula aku akan tetap naik kelas walaupun sering membolos.”, ucapnya ringan, Ia kemudian menatap ke arahku, sebelum Ia melemparkan pandangannya ke arah kamar Baekhyun, dan kembali menatapku.
“Apa Ia berteriak lagi?”, tanya Chanyeol
“Baekhyun?”, ucapku membuat Chanyeol segera menutup mulutku menggunakan telapak tangan besarnya.
“Ssst, jangan ucapkan namanya, kau tidak tau Ia punya telinga dimana-mana?”
Aku menatap Chanyeol bingung, dan memberinya isyarat untuk menjauhkan tangannya dari mulutku. Ia mengalihkan tangannya, dan aku punya kesempatan untuk bicara.
“Memangnya kenapa?”
“Sudah kubilang kan dia sangat sensitif, lebih baik kau jangan bicara dan jangan dekat-dekat dengannya, dia bisa-bisa—”
KREEETT
Chanyeol segera menghentikan ucapannya. Kami sama-sama mengalihkan pandangan ke sumber suara, dan kutemukan Baekhyun sudah berdiri dipintu kamarnya, menatap kami berdua, tidak, kurasa Ia beradu pandangan dengan Chanyeol.
“Oh, kau akan kemana?”, pertanyaanku membuat Baekhyun menyarangkan tatapannya padaku.
Ia melangkah mendekatiku, sungguh, Ia benar-benar mendekatiku. Dan seperti yang terjadi beberapa kali ini, aku bergeming. Tapi tepat sebelum sampai padaku, Ia berbelok ke tangga, dan melangkah turun.
Sampai Ia sudah tak tampak dikoridor kecil dilantai bawah, aku masih tidak bisa mengalihkan pandanganku.
“Sunhee?”
“Oh?”
“Kau tidak lapar? Ayo kita makan.”, ucap Chanyeol sambil menarik lenganku
Dan seperti seseorang yang linglung dan tak tau harus berbuat apa, aku diam saja saat Chanyeol menarikku seperti itu. Ia membawaku ke lantai bawah, tidak melalui tangga yang sama yang dituruni Baekhyun tadi—karena ada sepasang tangga di ujung koridor kamar—dan Ia membawaku ke tempat luas, ruang makan, tapi ruang makan yang benar-benar luas.
Semua ucapan Chanyeol melayang begitu saja melewatiku tanpa mampir, aku tak mengerti apa yang sedang Ia bicarakan, dan aku tak bisa membohongi diriku jika aku memikirkan namja itu. Namja aneh itu. Entah kenapa.
“Aku membuat sendiri roti bakar ini, kau harus mencobanya.”
Aku mengangguk pelan, dan mulai memasukkan potongan-potongan roti kecil yang ada dipiring ke dalam mulutku.
Baru saja aku akan bisa menikmati makananku, aku terhenti saat mendengar seseorang berteriak, sangat keras. Dan roti yang ada dipiringku hampir saja tumpah karena aku menyentakkan tanganku begitu keras.
“Tenang saja, kau akan terbiasa mendengarnya.”, ucap Chanyeol
Bagaimana mungkin aku akan bisa terbiasa?
“Nde?”
Aku tersadar, lagi-lagi aku menyuarakan pikiranku.
“Ani..”
Aku sungguh ingin melangkahkan kakiku keluar dari ruangan ini dan mencari sumber suara itu. Sungguh. Tapi sekarang tatapan Chanyeol bersarang padaku, seolah Ia menunggu reaksi ku saat mendengar teriakan itu.
Delapan.. Sembilan.. Sepuluh..
Tidak. Ini sudah sepuluh detik dan Ia masih berteriak kesakitan.
Cukup sudah.
۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩
Reblogged this on IRISH SHOW.
LikeLike
hallo eonni, aku balik lagi…
sungguh aku suka banget yg genre.a macam ini..
itu.. itu.. baekhyun skitnya apa y..??
eonni, aku jdi makin penasaran, malah rasa penasaranku gg terkikis, bagaimana ini…
aku pengen tw apa yg baekhyun mksd buat hati-hati ke sunhee..
sma sikap chanyeol yg aku rasa ada kejanggalan..
v eonni aku suka sm cerita ini..
eh aku boleh panggil eonni kan..?? 😀
fighting eonni..
LikeLiked by 1 person
XD haloo necchaa seneng deh karena kamu suka genre yang sama kayak yang aku suka huehe
Ehem.. Baekhyun…. tunggu aja di next chap nya sayang xD
Thankyouu 😀 semoga di next chap rasa penasaran kamu bisa terjawab wkwk boleh kook panggil Eonni ajaa
LikeLike
hahh itu baekhyun sakit apasih??
feelnya selalu ngena…hahhhh banyak misteri banget ffnya…
ff kaya gini aku baru pertama baca biasanya kebanyakan ff yg aku baca sama kaya gitu” aja…
kirain jalan ceritanya kekanan ehhh- diluar dugaan jalan ceritanya ke kiri…
dari chap ke chap alur”nya ga bikin bosen dan ga sabar nunggu chap selanjutnys…
LikeLiked by 1 person
feel nya ngena? syukur lah xD takutnya ga ngena ini feel nya huehehe xD
Gimana coba itu penggambaran cerita ke kiri xD wkwk thankyou yaa, ditunggu next chap darikuu
LikeLike
baekhyun sakit apa sih?? kayaknya masa lalu sunhee ada hubungannya sama baekhyun deh… eh gak tau seh, aku gak mau sok tau. pokoknya ff buaan eonni bagus banget! gak sabar nunggu chap selanjutnya. eonni jjang!!! eonni fighting!!
LikeLiked by 1 person
Semua orang mempertanyakan kenapa dengan Baekhyun xD huehehe tebak aja coba ceritanya gimana ini :3
Thankyouu xD makin semangat ini aku ngerjainnya wkwk tunggu next chap dariku yaa
LikeLike
Aku penasaran bangets
LikeLike
Emmm sunhee kykya mulai peka nichh .. Msihh pnsran 5 baek ?? Tp dlm pkrnku ya eonn, kykya baek skit gra2 sunhee dch .. Hehe cum nebak eonn !!
Next eonni
LikeLiked by 1 person
XD huahahaha emang sih Sunhee lola ga gampang peka wkwkwk eheemmm bener ga gituuuu~ tunggu next chap nya yakk
LikeLike
Yeyy,..yeyy,..yeyy…
Aku tau. Aku tau. Baekhyun itu cinta sama sunhee kan…
Trus, apa yang membuat baekhyun sakit hat?. Ouwh, ternyata baekhyun itu yang sakit hatinya toh…
Sebenernya disini siapa yang aneh? Chanyeol kah? Baekhyun(sudah jelas)? Luhan? Ato sunhee sendiri?. Ah,Kayaknya yang ada di ff ni berperilaku aneh semua deh…
Di tunggu part 5nya kak. Jan lama” ya…
#semangat
LikeLiked by 1 person
XD eheeeemm wkwkw akhirnya kamu peka duhh di chap sebelumnya gapeka nih sama Baekhyun wkwk
XD aduh duh semuanya aneh? wkwkw okee thanks komennya yaa
LikeLike
He’eh… Semuanya aneh, mungkin habis baca nie ff aku juga bakalan ketempelan(?) anehnya mereka… Wkwkwk,..
LikeLiked by 1 person
XD hahahaha aduh jadi anehnya mereka ini nular? Wkwk kamu ada2 aja ihh
LikeLike
Yeyy,..yeyy,..yeyy…
Aku tau. Aku tau. Baekhyun itu cinta sama sunhee kan…
Ouwh, ternyata baekhyun itu yang sakit hatinya toh. Trus, apa yang membuat baekhyun sakit hati?…
Sebenernya disini siapa yang aneh? Chanyeol kah? Baekhyun(sudah jelas)? Luhan? Ato sunhee sendiri?. Ah,Kayaknya yang ada di ff ni berperilaku aneh semua deh…
Di tunggu part 5nya kak. Jan lama” ya…
#semangat
LikeLiked by 1 person
Thank youu :3
LikeLike
Heol udah sampe part 6 ternyataaa ak ketinggalan bnyakk
Hahaa
Jd baek sakit apa
Siapa yeonjaa yg dia samperin di seoul ??
LikeLiked by 1 person
xD eheemm xD itu jawabannya keknya di chapter abis ini deh wkwkwk thankyou udah komeenn
LikeLike
Ihhh kak iris suka bngt bikin orang kepo tingkat tinggi dng menaruh TBC itu eerr.. ahh next aja dehh
LikeLiked by 1 person
XD huahaha aku emang suka membuat readers penasaran biar mereka gak bosen baca ff ku purii XD thanks yaa komennyaaa XD tengah malem lagi kkk~
LikeLike
iiihh Iris mah bikin aku baper wkwkwkwkw 😀
LikeLiked by 1 person
Huahahahha baper kenapa tikaaa?? XD
LikeLiked by 1 person
kasian belahan jiwaku lagi kesakitan gaada yg nolongin. ini arti dari 3 hari apaan kak ? sunhee nginep dirumah cy 3 hari ?
LikeLiked by 1 person
Belahan jiwa? XD wkwkwkwkwkwk ya ampun bahasanyaaaa hahahaha iyeeepp dia nginep 3 hari di sana
LikeLike
Baekhyun banyak ngomong waktu ada sunhee, jadi apa sebenernya Baekhyun itu punya masalalu yg buruk sama sunhee? masalahnya sewaktu diajak ngobrol sama sunhee, baekhyun bilang hati dia rasanya sakit :v
LikeLiked by 1 person
XD hayoloh hayoh makin banyak pertanyaan yak XD hahahahahaha tebak aja udah tebaaakk XD thanks loh udah repot2 baca ff ini
LikeLike
PLS PLS PLS BAEKHYUN SEBENERNYA KENAPAAAA?! kenapa mistis banget penyakitnya? Dan yang teriak itu sebenernya siapaa Aaaaaaa TT_TT
LikeLiked by 1 person
Yang teriak si bekyun tuh XD dia sakit apa? Sakit hatiiii/?
LikeLike
dlu baekhyun pcrnya sunhee?atau baekhyun yg membnh tmn n keluarga sunhee?atau baekhyun jd kelinci percobaan luhan?
LikeLiked by 1 person
Bukaaann XD bukan semuaa wkwkk
LikeLike
Kk irishh mana chap 9 ny?? Aduhhh daebak banget sih ni ff, buat aku lupa akan tugas² ku yang lainnya…aduhh kebawa² suasana nih jadinya..kekekek…
LikeLiked by 1 person
Gak ada chap 9 sayang ._. Endingnya di epilog ituu~ hueheheheheh
LikeLike
Keluarga aneh. mereka bilang baekhyun aneh, baekhyun bilang mereka yg aneh..
kapan nih kebongkar identitas mereka?? baekhyun juga sakit apa?
jangan2 baek sama sunhee ada hubungan nya. soalnya inget cerita chanyeol yg baek tuh berubah semenjak dia pulang dari seoul kan. nah sunhee kan tinggal di seoul dan waktunya itu hampir sama kyk yg di alamin sunhee.. ah mollaaa
LikeLiked by 1 person
XD semuanya sama-sama aneh pada dasarnya XD huahahaha hayoloh sunhee siapa ya sebenernya XD wkwkwkwkwkwk
LikeLike
‘Mereka’ yang dimaksud baekie itu siapa???? aku yakin baekie itu gak sakit. . ada sesuatu lain yang bikin dia kek gituuu
LikeLiked by 1 person
XD aduh baekie ini sakit cinta/? XD serius wkwwkk
LikeLiked by 1 person
Sebenernya baekhyun kenapa bisa punya penyakit itu? Apa dari masa lalunya?
LikeLiked by 1 person
XD hayoh, masa lalunya atau karena apaaaa
LikeLike
wah sebenere ada pap dgan baekhyun? Aku kok ngerasa sunhe sama baekhyun ada hubungan ya dmasa lalu! -_-
LikeLike
Buakakakakakakaka XD coba tebak deh ada apa sama si baek ini XD wkwkwwk
LikeLike
Dalam berapa jam aq udah baca smp chap 4.. #ngegas poll 😀
Baek akhirnya buka suara juga.. Baekhyun kayanya kenal sama Sunhee deh. Apa Baekhyun ada hubungan sama kecelakaannya Sunhee? Hmmm…. *suspicious
LikeLike
XD buahahaha ini bacanya balapan banget masa aku jadi terharu Xd
LikeLike
Knp aku punya perasaan kalo rmh ini ada yg gk beres sih?
LikeLike
XD emang ada yang gak beres itu
LikeLike
ya barangkali kak hehe.
LikeLike
1 rumah berisi orang sakit semua, kecuali uri Luhan oppa 😀
LikeLike
XD semuanya sakit ~
LikeLike
btw kok malahan suka sama moment *ceile moment -,-* si baek ama sunhee 😂😂 keren-keren, oh jadi si baek ntu awalnya gak salah prog. yeth.. semakin seru!!
LikeLike
Waiittt baekki knpa ?
Yaaa ampunnnn 😢
LikeLike
Semua penghuni rumah ternyata aneh.. Penyakitnya baek juga aneh banget.. Curiga ada hubungannya sma sunhee.. Bagus banget kak ceritanya.. Jadi ketagihan terus bacanya..
LikeLike