The new world (Chapter 4)

Judul : The new world

Author : ahranisa21

Cast :

Byun Baek Hyun

Byun Baek Hee

Kim Cho Hyun

And others

Length : Chaptered

Summary : “Kita akan menemukan dunia yang lebih baik”

__________________________

Chapter 4

.

.

.

“BAEKHEE!” Teriakan Baekhyun terdengar sekali di telinga Baekhee walaupun suasananya sangat berisik karena suara lebah-lebah besar itu. Keringat dingin bercucuran dari tubuh Baekhyun dan wajahnya sangat pucat.

‘A-aku tarik kembali perkataanku!!’ Gumam Baekhyun. Ia bisa melihat saudaranya yang berlindung diri dari lebah-lebah besar itu. Lebih tepatnya, Baekhyun ditarik oleh salah satu lebah besar itu.

Iya… Tetapi ia ditarik oleh sang satu lebah.

“Tu-tunggu!!” Baekhyun mulai bergerak agar terlepas dari sang ratu lebah tetapi hasilnya terbalik. Cengkraman sang ratu semakin erat pada tubuh Baekhyun.

.

.

.

“Ahra!” Ahra menoleh ke Kris yang memberikan isyarat. Ahra mengangguk dan mulai mengeluarkan jubah invisiblenya.

“Baekhee! Cepatlah pakai jubahmu! Cepat!” Baekhee segera meraih jubahnya dan mulai memakainya. Tetapi, jubahnya ditarik oleh salah satu lebah besar dan membuat jubahnya robek. “Baekhee!” Dengan cepat Baekhee mulai berlari menghindari lebah yang merusak jubahnya dan salah satu tangannya memasuki tas yang ia bawa.

Zraaashh

Pedang yang terlapisi api muncul setelah Baekhee mengulurkan tangannya ke arah ratu lebah. Ahra dan Kris yang melihat itu hanya bisa terdiam. Terlihat sekali kalau Baekhee sangat ketakutan dengan ratu lebah tersebut. Tak disangka, Baekhee mulai berlari dengan cepat. 

‘Tidak untuk kali ini!’ 

“Baekhee! Awas!” Seketika Baekhee menoleh. BUUGH!! 

“A-akh!” Mata Baekhyun terbelalak. Ia melihat darah keluar dari mulut saudaranya itu yang terpental karena terpukul oleh kaki sang ratu lebah. 

“Kris! Selamatkan Baekhyun!” Ahra mulai berlari menuju tubuh Baekhee yang telah terpapar di tanah.

“Baekhee!” Kedua mata Baekhee mulai terbuka setelah mendengar namanya. “Ahra…,” tubuhnya tidak bisa digerakkan. Ia hanya bisa melihat Ahra yang sedang berlari. 

“Baekh-” BUUGH! “A-ahk!”

.

.

.

.

.

“Ng…,” kedua matanya mulai terbuka perlahan. Ia melihat pemuda yang tengah berdiri sendirian. Pemuda itu membalikkan badannya dan tersenyum. 

“Baekhee..,” pemuda itu memanggil namanya. Senyumannya yang begitu indah dan tulus. Wajahnya yang sangat familiar membuatnya berpikir. 

“B-baekhyun?,” pemuda itu hanya tertawa kecil mendengar namanya diucapkan. Tanpa Baekhee sadari, kakinya mulai bergerak sendiri. Ia mulai berjalan ke tempat Baekhyun berada, tetapi saat ia mulai berjalan, senyuman indah nan tulus Baekhyun mulai menghilang. Baekhyun memutar badannya lagi dan berjalan.

Sosok Baekhyun mulai jauh dari pandangan Baekhee yang sekarang mulai berlari. “Baekhyun!” 

“Baekhyun!” Ia memanggil beberapa kali sambil mendekati Baekhyun. Tangannya menyentuh tubuh Baekhyun. Senyuman mulai terlihat di wajah Baekhee tetapi perlahan memudar. Sosok pemuda itu telah hilang. Tanpa ia sadari air mata telah mengalir.

“Tunggu! Baekhyun!!” Ia tidak bisa seperti ini. Ia tidak mau ditinggal sendirian. Ia tidak mau Baekhyun pergi. Air matanya mengalir dengan deras. Hanya Baekhyun seorang yang ia punya.

.

.

.

“Baekhyun!!!!” 

“Apa?” Baekhee segera membuka kedua matanya dan mendapati Baekhyun di sampingnya. Ia melihat Baekhyun dari ujung rambut sampai kakinya. Ia baik-baik saja?

“Kau tidak apa-apa?” Pertanyaan Baekhee membuat saudaranya bingung seketika. 

“Maksudmu apa?” Seketika Baekhee memeluk tubuh Baekhyun dengan erat. Kedua matanya berkaca-kaca. Itu hanya mimpi! Hanya mimpi.

“B-baekhee?” Baekhyun benar-benar bingung dengan saudaranya ini. Baekhee melepaskan pelukannya dan menampar pipi Baekhyun.

“Hei!”

“Kau! Jangan membuatku khawatir! Kau membuatku terluka seper-”

“Luka apa?”

“Hah?” Luka yang di tubuhnya sudah hilang. Tidak ada goresan sedikit pun. Baekhee melihat Baekhyun yang tersenyum senyum sendiri.

“Apa yang lucu?”

“Tidak ada,”

“Lalu? Hentikan itu!”

“Tidak akan,” sikap Baekhyun membuatnya kehabisan kesabarannya. Ia mencubit tangan Baekhyun hingga memerah.

“Ya! Sakit tahu!”

“Hm,” Saat Baekhyun masih meraba tangannya yang sakit, Baekhee melihat ruangan yang ia tempati. Sebelum Baekhee membuka mulut bertanya, pintu ruangan itu terbuka dan mendapati seorang kakek yang mungkin umurnya sudah ratusan tahun.

“Kau sudah bangun rupanya,” ujar kakek itu sambil berjalan menuju tempat tidur yang Baekhee tempati. 

“Bagaimana perasaanmu?” Baekhee hanya menganggukan kepalanya saja. Kakek itu tersenyum.

“Kau itu kuat juga ya,”

“Maksudmu?” 

“Kau bisa selamat dari pukulan sang ratu. Banyak orang yang langsung meninggal saat terpukul,” mata Baekhee membelalak. Dalam sekali pukulan?

“Kau harus berterima kasih pada saudaramu ini,”

“Untuk apa?”

“Hei, aku yang menyelamatkanmu tahu!” Baekhee hanya tertawa kecil mendengar perkataan saudaranya.

“Mengapa kalian berada di luar sana?” Tanya kakek itu dengan nada serius.

“Awalnya hanya kami berdua yang mencoba untuk menyelamatkan penduduk yang masih hidup di desa yang ada di dekat istana, akhirnya kami bertemu oleh mereka saat kami berusaha kabur dari monster dan zombie,” jelas Baekhee dengan panjang lebar dan kakek tua itu hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.

“Akhirnya kami bergabung dengan mereka,” lanjut Baekhyun dengan senyuman yang lebar.

“Mereka? Maksudmu Kris dan Ahra?” Tanya kakek tua itu.

“Ah ne…,” jawab Baekhee sambil menganggukan kepalanya. Kakek itu tersenyum kembali.

“Kalau begitu, aku permisi dulu dan sepertinya kalian harus bergegas karena mereka sudah menunggu kalian,” Baekhee dan Baekhyun saling menatap dan segera mempersiapkan barang-barang mereka. “Ayo,”

Setelah mereka keluar, mereka mendapati Ahra dan Kris yang tengah menunggu mereka. Ahra menoleh dan tersenyum.

“Ayo, kita lanjutkan perjalanan kita,”

.

.

.

TBC

________________________

Akhirnya bisa update chapter ini! ^_^)/ maaf kalau nggak update terus karena author harus menghadapi ujian sekolah tapi untungnya udah selesai!! Yey…. Sampai ketemu di chapter 5?


Leave a comment