Mistake Chapter 8

on

llll

 

 

Title: Mistake Chapter 8

Genre: Romance,School Life,Friendship,Sad

Cast:

Byun Baekhyun aka Baekhyun EXO

Kim Jongdae aka Chen EXO

Oh Sehun aka Sehun EXO

Xi Luhan aka Luhan EXO

Park Yousi aka Yousi (OC)

Sub .Cast:

Jung Chan Rian aka Hanri (OC)

Kim Jongin aka Kai EXO

Oh Hayoung aka Hayoung Apink

Kim Jommyeon aka Suho EXO

Zhang Yi Xing aka Lay EXO

Jin Ran Kan aka Ran (OC)

Wang Xia Ji aka Xia (OC)

Daneun dan Hara (OC)

Lee Taemin aka Taemin Shinee

Jung Soo Jung aka Krystal F(X)

Way Crayon Pop

Dan cast lainnya ^_^

 

Rating: Teen

Length: Chaptered

 

Disclaimer: ini ff murni hasil pemikiran saya dan ide saya yang muncul secara tiba-tiba. Jadi kalau ada kesalahan sedikit, mohon diperbaikki ya chingu ^_^

 

Summary: Aku telah membuat kesalahan yaitu menyukai seorang namja yang tak seharusnya aku sukai.
Bagaimana ini?

Author: Claralaluchaipark aka TianiEXO

 

Chapter Sebelumnya : 1| 2| 3| 4| 5| 6| 7|

 

“Perhatian, ada sedikit perubahan jadi mohon dimaklumi ^_^”

 

Mistake Chapter 8

 

Yousi POV

 

Aku melangkahkan kakiku secara paksa, dan dengan berat hati aku berjalan melewati gerbang dan masuk ke sekolah baruku ini. Ya, ‘Li Ra Art Gwangju Senior High School’ itu adalah sekolah yang sedang kumasuki sekarang ini.

Banyak murid sekolah ini tengah mengobrol di bangku dekat taman sekolah. Ada yang berdiri, bermain, dan berdandan. Apa? Berdandan? Gila!!!! Pdahal masih kelas 2 SMP, aku saja tidak pernah pakai sebedak pun pada wajahku ini.

Aku saja tidak tahu cara mengurus diri seperti perawatan kulit dan wajah begitu. Masa bodoh dengan hal-hal berbau seperti itu. Aku ingin tampil apa adanya dengan menunjukkan sifat asliku.

Beberapa murid yeoja, perlahan menatapku sambil menutup mulutnya dan ada yang mengembungkan pipinya seperti menahan tawa. Aku rasa mereka melihat penampilanku dengan celana training berpadukan rok seragam yang panjangnya 5 cm di bawah lutut.

Aku mengerti, penampilanku berbeda sangat jauh dari mereka bagaikan langit dan bumi. Mereka memakai aksesoris seperti gelang maupun cincin atau kalung. Dengan rok seragam yang melebihi 5cm di bawah lutut beserta kaos kaki yang panjangnya sampai 3cm di atas lutut. Menurutku, rok seragam mereka sangat-sangatlah pendek!

Mereka begitu percaya diri kalau memakai seragam berminim seperti itu. Aku saja akan segera merinding, aku paling anti-anti dan sangat anti. Apakah mereka tidak malu menunjukkan paha-paha mereka itu? Aku tahu, kaki mereka bersih,kelihatan mulus,tidak berbulu dan putih cemerlang. Tapi tidak perlu memakai rok seragam yang sependek itu.

Sekolah ini sama saja dengan sekolahku di Seoul dulu. Ahn, hanya berbeda. Sekolah ini lebih luas dan pohon beserta tamannya banyak dan luas. Sangat teduh.

Aku kembali focus dengan peta sekolah yang berada di genggamanku. Ajhunmaku mengantarku lebih awal, sehinggah sesampainya aku di sekolah ini masih jam setengah tujuh pagi. Kata ajjhunmaku, sekolah ini peraturannya sangat-sangatlah ketat ditambah lagi setiap pagi tepatnya jam 7 selalu diadakan apel pagi.

Dan masuk ke kelas memulai jam pelajaran sekitar jam 8 pagi. Apa?! 8 pagi? Berarti apel paginya selama 1 jam?

Pasti akan diselingi oleh pidato kepala sekolah kalau tidak wakilnya yang tiada berhenti berbicara.
Sekolahku di Seoul tidak pernah begitu, kami hanya melapor pada piket setelah itu masuk di kelas. Tidak ada apel pagi. Sungguh aneh sekolah ini.

Seragamnya juga bagus, berwarna hitam dan berdasi kuning. Roknya bermotif kotak-kotak. Aku berhenti sebentar, kemudian duduk di salah satu bangku panjang di bawah pohon oak yang daunnya berwarna kecokelatan. Tak terasa juga, ternyata lokasi yang aku duduki ini sepi. Soalnya ini di belakang sih. Murid yang lainnya berada di bangku di depan.

Aku mempelajari beberapa peta sekolah ini, sambil menunjuk-nunjuk ke arah bangunan-bangunan sesuai arah mata angin di peta sekolah ini.

Aku sudah tahu, kelasku di depan sana. X-4, kelihatannya masih disegel. Cahaya matahari pagi yang sudah mulai bersinar terik, menembusi daun-daun pohon oak itu. Mataku terasa silau, karena tidak sengaja terkena terik matahari itu. Aku mengambil jam tangan ditasku, aku takut memakainya. Karena aku sangat ganjil, memakai apapun ditanganku seperti cincin atau sebagainya.

Sudah jam enam lewat empat puluh lima menit. Berarti tinggal 15 menit lagi, apel paginya dimulai. Aku segera mengeratkan rangkulanku terhadap tasku yang berada di belakang pungunggku.

Aku berdiri dari bangku itu. Merasa bahwa, aku harus segera pergi dari situ karena ada sesuatu yang tidak mengenakkan. Di tambah lagi, aku juga harus bertanya kepada murid lain. Barisan apel untuk, kelas X-4 itu apa.

Tanpa babibu lagi, aku segera berlari menuju ke depan namun sebelumnya aku tidak sengaja menabrak seseorang seperti seorang namja yang lebih tinggi dariku mungkin….

“Ahn, maafkan aku. Aku tidak sengaja” ucapku penuh nada penyelasan sambil membungkukkan diriku berulang-ulang kali. Baru pindah, aku segera berbuat ulah seperti ini. Bagaimana kalau namja tadi adalah, gangster di sekolah ini? Matilah aku pasti dibully habis-habisan olehnya beserta komplotannya.

Aku mengangkat wajahku berusaha menatap namja di depanku, tiba-tiba mataku terasa silau karena tiba-tiba saja wajah namja itu seperti bersinar. Atau mungkin efek dari sinar matahari yang semakin meninggi?

Namja itu menatapku kesal tersirat kedinginan di tatapannya terhadapku. Aku menegakkan diriku, dan segera membungkukkan diri lagi lalu meminta maaf kepadanya.

Dan aku baru sadar, namja itu tidak memakai seragam namja sekolah ini. Seragamnya bercorak-corak kotak-kotak hitam merah, beserta celana berwarna kehitaman dan dasinya yang berwarna hitam juga.

“Hei, murid penyusup” namja yang ada dihadapanku itu segera berlari meloncati pagar sekolah. Setelah seorang satpam sekolah baruku ini, meneriakkinya. Aku menatapnya terus sampai Ia tidak ada di pandanganku.

“Hei, kau tidak ikut apel?” teriak satpam kepadaku. Aku segera tersadar.

“Chusseomida” ucapku cepat-cepat sambil membungkukkan diri kepada satpam itu. Lalu berlari, menuju ke kerumunan barisan para murid. Aku sedikit bingung juga, barisan kelasku dimana?

Tiba-tiba, tepukan di bahuku mengalihkan pandanganku.

“Kau, Park Yousi kan?” Aha! Yeoja yang kemarin di bus itu. Ternyata dia juga sekolah disini.

“Krystal-ssi?” ucapku agak kaget. Ia tersenyum menampakkan giginya berderetan sejajar dan putih bersih.

“Kau masuk kelas apa?” tanyanya kepadaku

“Aku kelas X-4” ucapku kepadanya dengan bersemangat. Eh? Kenapa aku malah bersemangat?

“Kalau begitu kita sekelas!” teriak Krystal yang nampaknya kegirangan sambil berloncat-loncat bahagia.

“KALIAN!!!!!!!!! KENAPA TIDAK BARIS?” teriak seorang seosangnim yeoja berbadan gendut kepadaku dengan Krystal yang menatapnya kaget bercampur takut.

“Kelas berapa kalian berdua ha?” tanyanya masih dengan nada teriakkan.

“X-4 seosangnim” ucapku kepadanya.

“Ke barisan paling kiri disana, cepat!” perintahnya. Segera saja aku dan Krystal berjalan secepat mungkin menuju ke barisan paling kiri.

Kami berdua baris di belakang. Beberapa murid kelas X-4 yang di depan menoleh kepada kami. Para namja yang lain sibuk menatap Krystal. Sedangkan aku menatap mereka datar. Memang Krystal sangat cantik hari ini.

“Kalian berdua murid baru ya? Salam kenal” tiba-tiba yeoja yang berada di depanku berbalik dan langsung menyodorkan tangan kanannya kepadaku.

“Salam kenal” aku agak canggung menyalamnya.

“Namaku, Way” ucap yeoja itu sambil tersenyum ceria.

“Park Yousi, immnida” balasku sembari tersenyum. Nampaknya Way, yeoja yang baik.

“Dan kau?” Way melepas tangannya dariku kemudian menyodorkan kepada Krystal.

“Jung Krystal, immnida” Krystal meyambut tangannya sambil tersenyum.

“Dengan begini, mulai dari sekarang kita bertiga sahabat ya?” ucap Way sembari membalikkan badannya membelakangi kami.

Aku dan Krystal saling bertatapan tidak mengerti. Yeoja aneh, yang baru dikenal langsung menganggap kami berdua sahabatnya?

Setelah itu, apel pagi pun dimulai dengan hikmat.

Kakiku serasa saja ingin rapuh menjadi serpihan kayu, karena terlalu lama berdiri. Krystal berulang kali, menghapus keringatnya menggunakan tissue yang diambil dari saku seragamnya.

Aku membiarkan saja wajahku dibasahi oleh keringat. Matahari pagi semakin memancarkan cahaya yang sangat terik seperti ingin membakar kami hidup-hidup.

“Doa oleh petugas” suara lantang sang protocol dari microphone membuatku menghela nafas lega. Setelah itu, aku akan terbebas dari penjara berdiri yang tidak langsung ini.

Setelah doa selesai, dan barisan dibubarkan. Aku segera bersama Krystal dan Way, beriringan berjalan memasukki kelas baru ini.

Kelasnya sangatlah bersih! Meja kursinya pun kelihatan masih baru dan harum kayunya sangatlah merelaxsasikan pikiranku.

“Yousi! Kita duduk di tempat sana” Krystal secara tiba-tiba menarik tanganku cepat menuju ke meja di belakang itu.

“Kata Way, ini tempat duduk untuk murid baru” ucap Krystal. Aku mengangguk, lalu duduk di kursi itu. Sontak saja rasa nyaman duduk menghampiriku.

“Kursinya nyaman” ucap Krystal sembari mengeluarkan bukunya. Aku juga ikut mengeluarkan buku beserta alat tulisku.

Baru selesai, mengeluarkan buku langsung saja guru mata pelajaran pertama yaitu Matematika memasukki kelas kami. Semua murid yang sedang asyik ngobrol langsung diam dan menatap guru Matematika yang masuk itu.

Wajah guru Matematika itu terlihat sepert singa yang sedang kelaparan. Kerutan di dahinya dan ekspresi datar bercampur marah terisat dalam wajahnya. Membuatku ikut menelan ludah gugup saat melihat ekspresi wajahnya itu.

Tidak perlu berlama lagi, Ia segera menyuruh kami mencatat materi dan menjelaskannya kepada kami setelah kami selesai mencatat.

 

^^^^^^^^^^^^^

 

Tidak terasa jam sekolah telah selesai, kulihat jamku yang menunjukkan pukul 2 siang. Tadi saat istirahat, aku dan

Krystal sudah berkenalan kepada beberapa murid di kelas kami.

Mereka sangat ramah dan humoris juga. Aku merasa senang juga. Wajah yeoja-yeoja di kelas kami ini juga cantik-cantik. Namjanya pun berwajah ramah.

Ada yang bernama: Cho,Tasha,Eunji,Soyu.Dasom,Naeun,Taehyun,Daehyun,Zello,Suga,JaeBum, dan JR,Yooyoung,Lime, dan masih banyak lagi.

Soalnya jumlah murid di kelas ini 36 orang. Aku sudah menghitungnya tadi.

“Yousi, kau di jemput?” Tanya Krystal kepadaku saat kami sudah keluar kelas.

“Aniyo, aku naik kendaraan umum. Tadi pagi, ajjhunmaku sudah menunjukkan jalan pulang ke rumah kepadaku” ucapku kepadanya.

“Kalau begitu, kita jalan sama-sama ke depan gerbang ya?” tawar Krystal dibalas anggukan dariku.

 

^^^^^^^^^^^^

 

Aku menghembuskan nafasku malas, aku sedang menunggu bus bersama murid lain yang aku tidak kenal di halte depan sekolah ini. Mana, aku sudah lapar beserta haus. Tidak ada teman ngobrol lagi, seandainya kalau rumahku dekat dengan sekolah ini segera saja aku akan jalan kaki ke rumah seperti di Seoul dulu.

Tiba-tiba para yeoja yang sedang menunggu bersamaku bus itu berteriak histeris sehinggah hampir membuat telingaku pecah karena teriakkan lengkingan mereka.

Mereka berlari secepat mungkin ke arah lain, bukan masuk ke sekolah ini. Melainkan ke tempat lain. Karena penasaran, aku bertanya kepada namja berkaca mata di sebelahku.

“Permisi, ahn annyeong” sapaku kepadanya. Ia menatapku sembari menyipitkan matanya.

“Kau ada perlu apa?” tanyanya kepadaku sembari melepas kacamatanya. Waaaaaaaaahhh, tampan sekali dia. Tapi sayangnya, Baekhyun lebih keren.

Baekhyun?! Kenapa dia harus ikut campur dalam hal ini?

“Ehn, kenapa ada. Aduh, kenapa ada. Kenapa, para yeoja berlarian ke sana?” tanyaku sambil berkeringat panas.

“Oh, itu. Ada namja popular di sekolah sebelah. Dia sangat terkenal.” Ucap namja itu.

“Oo, eungg. Namamu siapa. Aku Park Yousi” aku menggaruk rambutku yang mulai gatal lagi.

“Aku Kim Key. Panggil saja Key” Ia tersenyum kepadaku.

“Kau kelas berapa?” tanyaku kepadanya. Aku merasa, dia bersahabat.

“Aku kelas XI-2” katanya. Aku terperanjat kaget. Ternyata dia sunbaenimku! Aku gila saja dahhh.

“Kalau aku, aku hobaemu. Aku kelas X-4” aku menunjukkan rentetan gigi-gigiku.
Ia tersenyum.

“Tidak apa-apa, kita sudah berteman kan. Panggil aku terserahmu saja” ucapnya ramah.

“Hn, baiklah sunbaenim” senangku sambil tersenyum. Sunbaenim ini baik sekali, tinggi lagi. Dengan rambutnya yang berwarna cream kecokelatan.

 

KYAAAAAAA!!!!!!!!!!

 

Suara teriakkan itu lagi, membuatku menutup telingaku. Sambil menatap ke depan. Nampaknya Key sunbaenim, juga menatap serius ke depan.

Seketika itu aku melihat namja yang tadi pagi itu yang masih sama dengan seragamnya itu berjalan menujuku dengan Key sunbaenim. Banyak yeoja mengikutinya dari belakang tapi, sebelumnya itu ada sekelompok beberapa namja yang berpakaian sama dengannya.

Aku menatapnya bingung, perlahan aku menggeser ke samping. Ia nampaknya tengah berurusan dengan Key sunbaenim yang menatapnya tajam.

APA!

Aku salah besar, Ia menoleh kepadaku lalu berjalan ke arahku!

Para yeoja hanya bisa histeris melihatnya yang berjalan mendekatiku.

APA!!!!! Dia! Dia!

Aku bersorak sendiri di hatiku. Aku menoleh ke beberapa namja yang berada di belakangnya tadi. Mereka berawajah tampan-tampan juga, berpostur tubuh tinggi.

Namja itu tiba-tiba, menarikku dan merangkulku ke sampingnya dengan paksa. Aku kaget sendiri, berusaha melepaskan diriku darinya. Namun nampaknya, ia sangat kuat. Berbanding denganku yang berbadan lemah dengan berat hanya 38kg.

“Key, dia yeojachinguku” ucap namja itu santai terisrat nada kemenangan di ucapannya.
GILAAAAAAA!!!!!! Padahal aku tidak mengenalnya, ya ampun! Padahal baru aku pindah ke sekolah hari ini.

Langsung mendapat kejadian tak terduga seperti ini.

 

Aku! Menjadi yeojachingunya?! YA! Bahkan aku tidak boleh pacaran sampai umurku 20tahun!
Ingin sekali aku berteriak, tapi suaraku tercekat.

“Kau menang Luhan” ucap Key sunbaenim sambil melempar sebuah kunci kepada Luhan. Kemudian Ia tersenyum kepadaku yang menatapnya bingung lalu berjalan meninggalkan aku dan namja ini. Dan seluruh yeoja yang menatapku seakan ingin membunuhku.

“Selesai, kau mudah dimanfaatkan” ucap namja itu kemudian meninggalkanku dan berlalu bersama teman-temannya.

Yeoja-yeoja yang merupakan fansnya menatapku tajam. Untunglah, segera saja bus datang. Tanpa gerakan lambat lagi segera saja aku naik ke atas bus.

 

^^^^^^^^^^^^^

 

Aku mengetukkan pena milikku ke atas meja belajarku dengan gurau yang tidak jelas. Aku tidak mengerti dengan kejutan yang sangat tidak masuk akal kepadaku.

Namja itu, Luhan namanya kalau tidak salah kudengar tadi. Nampaknya Ia menjadihkanku bahan taruhannya dengan Key sunbaenim.

Padahal baru kelas 2 SMA, sudah bertaruhan seperti itu? Kayak drama-drama saja. Kemudian namja itu perlahan-lahan jatuh cinta kepada yeoja yang dijadikannya bahan taruhan.

Huweehh, aku tidak mau jalan cerita hidupku seperti itu.

“Yousi! Ada teman ajjhunma datang bersama anaknya!” panggil ajjhunmaku dari ruang tamu.

Aku menghela nafas malas keluar kamar dan berjalan menuju ruang tamu.

Aku melihat seorang yeoja paru baya yang nampaknya berumur lebih tua dari ajjhunmaku. Dengan seorang namja berambut coklat keemasan yang sedang sibuk dengan PSP miliknya.

“Hei, aku sopanlah sedikit” tegur ajjhunma itu. Aku segera duduk di sebelah, ajjhunmaku. Namja itu menghentikan permainan PSPnya itu.

Dia mengangkat wajahnya dan membuatku penasaran.

 

“YA!”

 

^^^^^^^^^^^^^^

 

Hehehhe maaf ya chingudeul ^_^, ini full POV Yousi saja. Dan saya tambah cast kakak saya yaitu Luhan ^_^ hehehhhehe.

Maaf ya, kalau ada kesalahan dalam hal penulisan.

Terima kasih sudah mau membaca dan jangan lupa meninggalkan comment!

No siders dan maafkan saya karena kelamaan

Leave a comment