DREAM – Slice #7 — IRISH`s Story

irish-dream-2

D R E A M

With EXO’s Byun Baekhyun and OC’s Lee Hyerin

Supported by EXO Members and OC

A fantasy, supranatural, school-life, romance, slight!mystery story rated by PG-16 in chapterred length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2016 IRISH Art&Story All Rights Reserved


Dream? You’re just like a dream for me.”


Previous Chapter

Chapter 1 || Chapter 2 || Chapter 3 || Chapter 4 || Chapter 5 || Chapter 6 || [NOW] Chapter 7

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Hyerin`s Eyes…

“Kau bangun?”

Aku tersentak saat mengenali suara pemuda itu terdengar di dekatku.

“Kenapa kau disini?”

“Kau tadi pingsan. Jadi aku membawamu kesini.”

Aku pingsan? Benarkah?

“Apa kau sudah makan? Berapa kali kau makan dalam sehari? Kenapa badanmu ringan sekali?” tanya pemuda itu membuatku sadar, dia pasti menggendongku ke sini.

“Kau banyak tanya.” ucapku cepat sambil beranjak turun dari tempat tidur.

“Kau sudah merasa baikan?”

“Hm,”

Aku segera mengambil tasku, dan aku terhenti saat tangan pemuda itu mencekal lenganku

“Boleh kutemani sampai ke rumah? Aku mau memastikan jika kau akan baik-baik saja di jalan.” ucapnya.

Shireo. Pulanglah. Aku bisa pulang sendiri.”

“Kalau begitu aku akan mengikutimu saja.”

Aku menyernyit. Mengikutiku? Seperti yang biasanya dia lakukan?

“Terserahlah…”

Pemuda itu benar-benar mengikutiku. Aku tidak berpikir dia akan serius soal ucapan nya. Ayolah, apa yang perlu dia khawatirkan dariku? Apa dia pikir aku mungkin akan pingsan lagi di tengah jalan?

Langkahku terhenti saat melihat seorang sosok beberapa meter di depanku. Aku segera berbalik, dan sadar, pemuda itu sekarang berada sedikit jauh dariku. Apa dia tadi berencana berhenti mengikutiku?

“Kau bilang mau menemaniku sampai di rumah.” ucapku.

Pemuda itu tampak kaget, tapi dia langsung melangkah mendekatiku.

“Ya. Aku akan menemanimu sampai di rumah.” ucapnya sambil mulai mengikutiku lagi.

Aku melemparkan pandanganku ke arah tempat sosok tadi berada, dan dia sudah tidak ada disana. Membuatku bisa bernafas lega. Setidaknya… keberadaan pemuda ini di belakangku bisa membuatku sedikit lebih aman. Aku harus berterima kasih padanya nanti, jika mood ku sedang baik.

Karena secara tidak langsung dia melindungiku, dari sosok itu.

Aku memelankan langkahku, dan menjajari pemuda itu.

Gomawo.” ucapku cepat.

“Untuk apa?”

Tidak mungkin aku katakan aku berterima kasih karena dia selama beberapa hari ini mengikutiku terus dan membuatku merasa aman bukan?

“Sudah membawaku ke UKS.” ucapku cepat.

“Oh, ya. Sama-sama.” ucapnya.

“Kau pasti belum makan, kajja, aku traktir,” ucap pemuda itu lagi membuatku tersentak kaget.

Mwo? Tidak.” tolakku cepat.

“Kalau kau merasa berterima kasih kau harus mau makan.” tanpa seizinku, pemuda itu sudah menarik tanganku untuk berjalan mengikutinya.

“Kau pilih apa saja yang kau suka. Aku yang bayar.” ucap pemuda itu saat kami ada di stand makanan.

Sikap pemuda ini seolah bicara bahwa aku tidak pernah makan apapun.

“Tidak perlu. Aku bisa makan sangat banyak.” ucapku singkat.

Gwenchana. Aku bawa banyak uang,” balasnya tak mau kalah.

“Ayolah, aku tidak mau kau pingsan lagi di jalan, lagipula badanmu kurus sekali, kau pasti jarang makan.”

Sial. Ucapan nya benar-benar menyinggungku. Apa dia pikir aku tidak pernah makan apapun di rumah?

Keundae, bunglon itu… kurasa aku juga jarang makan di rumah. Aku tetap curiga jika mungkin saja suatu hari bunglon itu menaburi racun di makananku.

“Kenapa kau tidak pernah makan atau minum apapun di sekolah?” tanya pemuda itu saat kami ada di perjalanan pulang.

“Bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku, tidak menyangka dia bisa tahu.

“A-Aku… Memperhatikanmu.”

“Aku tidak pernah tahu ada orang yang memperhatikanku. Kenapa kau memperhatikanku?”

Kenapa? Selama ini tidak ada orang yang mau repot-repot memperhatikan kelakuanku. Tapi kenapa pemuda ini bisa tahu?

“Karena… Karena…”

“Karena?” aku menunggunya bicara.

“Kau… orang pertama yang tidak mau mengakui keberadaanku.”

Aku memandang sekilas pemuda itu. Hanya memastikan, apa ia sedang berbohong?

“Maksudmu?” tanyaku.

“Kau tidak pernah menganggapku ada saat aku mengikutimu, saat aku ada di kelasmu ketika istirahat, dan rasanya… membencikan. Saat aku berusaha untuk di perhatikan, tapi tidak mendapatkan perhatian. Rasanya mengesalkan.”

Jadi… apa yang aku dengar hari itu… benar? Dia ingin aku memperhatikan nya? Apa mungkin… dugaan Jungha juga—

“Kenapa kau sangat ingin aku mengakui keberadaanmu? Kau tidak menyukaiku kan?” ucapku sambil memperhatikan perubahan ekspresi di wajah pemuda itu.

“A-Ani. Mana mungkin aku menyukai gadis dingin sepertimu. Kau sama sekali bukan tipe ku, aku tidak suka gadis yang sekuat tenaga mengejar nilai, tidak punya teman, dan sering tidur saat di sekolah.”

“Kau tahu banyak hal tentangku,” menggelikan saat Ia bilang aku bukan tipenya padahal dia tahu banyak hal tentangku. Apa pemuda ini tidak pernah berbohong?

Aku sekali lagi melemparkan pandanganku ke arahnya, dan tersentak saat Ia sedang menatapku.

Mwo? Kenapa menatapku seperti itu?” ucapku singkat.

“A-Ani. Kapan terakhir kali kau tertawa?”

Mwo?” apa yang Ia ingin katakan sekarang?

“Kapan terakhir kali kau tersenyum? Kapan terakhir kali kau tertawa? Kenapa rasanya aneh saat melihatmu tertawa seperti itu…” tanyanya.

“Aku tidak tertawa.” ucapku, memangnya kapan aku tertawa?

“Ah, arra. Lalu, kenapa? Kenapa kau tidak pernah makan di sekolah?” tanya pemuda itu, menanyakan hal yang tadi Ia tanyakan pertama kali.

“Aku tidak pernah merasa lapar di sekolah.” ucapku.

Kojimal.”

Ani. Sungguh, aku tidak pernah merasa lapar, atau haus. Memang aneh, tapi sudah beberapa tahun ini aku selalu merasa kenyang saat di sekolah, jadi… aku tidak makan.”

Untuk apa aku berbohong saat nyatanya aku memang tidak pernah merasa begitu lapar? Dan untuk apa aku makan di sekolah saat aku merasa tidak lapar?

“Bagaimana jika di rumah?” tanyanya membuatku kembali ingin tertawa geli.

Aku tidak mungkin mengatakan padanya bahwa aku punya seorang ayah tiri yang sangat kejam dan aku curiga jika dia akan memberi racun di makananku bukan?

“Tentu saja aku makan banyak.” sahutku.

“Ah… Baguslah. Tapi, kenapa badanmu sekurus ini…” gumam pemuda itu.

Nan mollaseo. Badanku memang jadi seperti ini, aku bisa apa,” balasku.

Memangnya apa yang salah dengan badanku? Aku baik-baik saja dengan badan seperti ini. Kenapa orang-orang sangat sering mempermasalahkan berat badan?

“Ah, ya ya, tidak apa-apa. Banyak gadis malah ingin badan nya kurus.”

Aku menghentikan langkahku. Apa pemuda ini tahu jika Ia tadi meralat perkataan nya. Seolah Ia tidak ingin aku tersinggung. Pemuda ini…

“Kenapa?” tanyanya.

“Melihatmu bicara begini… Jangan-jangan kau…”

Mwo? Apa? Aku tidak menyukaimu. Jangan terlalu percaya diri.” ucap pemuda itu langsung, lihat? Caranya bicara saja sudah membuatku tahu bagaimana gugupnya dia.

“Aku tidak bicara begitu. Aku mau bicara, jangan-jangan kau menguntitku sampai ke rumah. Aku sudah sampai di rumah. Kau boleh pulang.” ucapku.

“O-Oh. Arraseo. Aku akan pulang,” ucap pemuda itu tergeragap.

Annyeong.”

Nae, annyeong Hyerin.” ucap pemuda itu sambil melangkah menjauh.

Aku memperhatikan pemuda itu dari belakang, dia sama seperti Kyungsoo. Tidak ada yang membuatku benar-benar tahu jika mereka berbeda.

Ya!” teriakku sontak membuat pemuda itu menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku.

“Ya Hyerin?”

“Siapa namamu?” tanyaku.

“Baekhyun. Byun Baekhyun.”

“Oh. Arraseo. Gomawo, Baekhyun,” ucapku.

Gomawo karena sudah mengantarku ke rumah, gomawo karena sudah membelikanku makanan, gomawo karena sudah bicara padaku, gomawo… karena sudah memperhatikan keadaanku.

Pemuda itu mengangguk, dengan senyuman di wajahnya. Senyum yang tidak pernah ku balas selama beberapa hari ini.

“Hyerin, apa kita berteman?” tanyanya membuatku terkesiap.

Berteman? Kenapa ia perlu bertanya soal hal seperti itu?

“Jika kau tidak merebut posisi pertama, kita berteman, mungkin.”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Langkahku terhenti saat melihat sosok itu lagi di ujung jalan. Aku baru saja akan berangkat sekolah, dan pemuda itu, maksudku, Baekhyun, dia tidak mungkin mengikutiku.

“Kau mau apa?” ucapku pada sosok itu.

Aku tahu dia mengawasiku setiap hari saat aku pulang sekolah. Dan juga sebenarnya saat aku berangkat sekolah, hanya saja terkadang aku berdekatan dengan beberapa orang di sekitar sini.

Mungkin hari ini dia beruntung karena bisa melihatku sendirian. Dan aku juga akhirnya bisa punya kesempatan untuk bertanya padanya, kenapa Ia terus mengawasiku?

“Aku tidak menyangka kau masih hidup sampai saat ini…”

DEG

Aku terkesiap. Cara bicaranya… Mungkinkah dia…

“Seharusnya kau sudah mati seperti ibumu yang menyedihkan itu.”

Eommaku tidak menyedihkan!”

Dia. Dia yang membunuh Eommaku. Aku yakin.

“Hah. Kurasa sekarang saat yang tepat untuk membunuhmu.”

Aku tersentak saat pemuda itu bergerak mndekatiku, dengan cepat aku langsung bergerak menjauhinya, dan menaiki sepedaku.

“Kau tidak akan bisa membunuhku.” ucapku sambil mengayuh sepedaku dengan sekuat tenaga.

Aku terus mengayuh sepedaku, dan terhenti di tengah jalan saat kaki kananku tidak mau menuruti keinginan pemiliknya. Aku turun dari sepedaku, keadaan di sekitarku sudah ramai, tidak mungkin pemuda itu muncul lagi. Dan setidaknya… aku akan aman.

Untuk saat ini…

Untuk saat ini saja Hyerin…

♫ ♪ ♫ ♪ ♫ ♪ ♫ ♪ ♫

Aku tertegun memandang kertas skor yang ada di tanganku. Hanya selisih tiga poin. Dan aku di kalahkan olehnya…

“Hyerin? Neo gwenchana? Kenapa anak-anak sangat berisik hari ini?” tanya Jungha saat Ia duduk di bangkunya.

Nan… gwenchana.”

“Oh! Ini hari pembagian nilai!” ucap Jungha dengan nada bersemangat. Apa Ia belum tahu jika—

“Aku yakin kau ada di posisi perta—eh?”

Benar kan? Dia tidak tahu…

“Siapa yang merebut posi—Byun Baekhyun!?”

Aku langsung melipat kertas skorku, memasukkan nya ke dalam buku catatanku.

Neo gwenchana?” tanya Jungha dan hanya ku jawab dengan anggukan.

Aku mati… Baekhyun… Kenapa… Kenapa kau ambil posisiku… Apa kau tidak serius soal pertanyaanku hari itu? Apa dia tidak tahu jika aku bicara bersungguh-sungguh.

Tidak tahukah dia bagaimana artinya menjadi posisi pertama bagiku?

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Aku tidak kuat mendengar segala macam ocehan anak-anak di kelas. Tentu saja mereka semua tidak percaya karena nilaiku berhasil di kalahkan. Sunmi ada di bawahku, seperti biasanya. Dan aku… di bawah Baekhyun.

Kenapa? Kenapa dia muncul di saat seperti ini dan merebut posisiku? Apa sangat penting baginya untuk jadi juara pertama di sekolah tempat Ia menjadi pertukaran pelajar? Apa nilai Baekhyun akan berefek?

“Lee Hyerin!” aku membuka mataku, dan dalam sekejap aku langsung mengalihkan pandanganku saat mengenali suara Baekhyun lah yang memanggilku.

“Aku mencarimu seharian di sekolah.”

Mencariku? Untuk apa? Dia tidak perlu repot-repot mencariku jika ia ingin memamerkan posisi barunya.

“Jangan ganggu aku. Aku tidak mood bicara.” ucapku sambil beranjak pergi.

Ya! Kau harus menepati janjimu!”

“Janji yang mana?” ucapku dingin.

Ige mwoya… Aku sudah menceritakan semuanya padamu, dan kau sudah janji akan mengatakan yang sebenarnya padaku setelah hasil ujian keluar.”

Aku berbalik. Memandang diam pemuda di depanku. Apa dia tidak bisa melihat betapa aku terluka karena apa yang sekarang Ia rebut dariku?

Arra. Aku akan mengatakan nya. Aku memang punya seorang teman, yang juga melihat kejadian empat tahun lalu, tapi temanku hilang sejak dua tahun yang lalu.” ucap ku sambil melangkah meninggalkannya.

Mwo?! Kojimal!”

Ucapan nya lagi-lagi membuatku berbalik.

“Aku tidak berbohong! Dia sudah hilang! Dan aku selalu menunggunya disini. Kalau kau mau menemuinya, coba saja cari dia.” ucapku hampir berteriak

“Seolmi… Dia kah orangnya?” tanya Baekhyun segera membuatku tersentak

“Ya…” jawabku pelan.

“Jadi… Kau setiap sore selalu duduk disini… Dan menangis di depan sebuah rumah… Karena menunggunya pulang? Seolmi? Temanmu itu?”

Aku tidak menjawab. Terlalu sakit bagiku untuk bicara, saat aku nyatanya tidak ingin untuk kembali bicara soal Seolmi. Tidak ingin membuka jahitan luka yang sudah susah payah aku buat selama beberapa tahun ini.

“Aku sudah mengatakan nya. Sekarang, jangan ikuti aku.”

“Tapi kau berjanji akan menolongku! Jika temanmu tidak ada, setidaknya… pinjamkan aku ingatanmu.”

Langkah ku segera terhenti.

Nan shireoyeo…” ucapku pelan.

Ku mohon, jangan memintaku untuk kembali mengingat masa itu… masa-masa menyakitkan itu…

“Kenapa? Karena aku merebut posisimu? Apakah posisi juara pertama sangat penting bagimu huh? Apa kau tidak tahu bagaimana bahayanya jika orang-orang seperti kami di biarkan ada disini?!”

Aku berusaha menetralkan perasaanku. Aku sangat ingin berteriak marah, keundae, pemuda ini tidak tahu apapun tentang masalahku.

“Aku tidak peduli.”

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Langkahku terhenti di depan rumah. Aku sangat tidak ingin masuk ke dalam sana dan menghadapi bunglon itu. Aku tidak ingin…

Aku tidak ingin mendengar kemarahan nya…

Aku tidak ingin menangis kecewa…

Tapi aku juga tidak mungkin terus ada di luar. Ah… pemuda itu. Aku marah-marah padanya tadi. Tsk. Sekarang dengan bodohnya aku merasa bersalah.

Aku melangkahkan kakiku menyusuri jalanan kosong di hadapanku. Aku tahu sosok itu masih mengawasiku, dan aku…

Dengan cepat aku menyelip di antara beberapa pejalan kaki, dan langkahku terhenti saat sampai di tikungan tempat tadi aku meninggalkan Baekhyun. Kenapa dia masih disana?

“Kau benar-benar butuh bantuanku?” tanyaku tak percaya, apa ia benar-benar membutuhkan bantuanku?

Pemuda itu tersentak. Bodoh sekali. Apa dia tidak bisa tahu jika aku ada disini?

“Hyerin?” ucapnya.

“Aku tanya apa kau benar-benar butuh bantuanku?” ulangku.

“AAh, ya. Untuk ujianku.” ucap Baekhyun.

“Bagaimana caranya aku bisa menolongmu?” tanyaku padanya.

“K-Kau mau membantuku?” tanyanya seolah tidak percaya.

Tentu saja rasanya aneh saat aku tiba-tiba mau membantunya padahal beberapa jam yang lalu aku dengan tegas menolak untuk membantunya.

“Tergantung dengan cara apa aku akan membantu.” ucapku, dan hebatnya membuat pemuda itu tersenyum.

Dia memenangkan perdebatan keras kepala ini. Dan juga, usahanya selama beberapa hari untuk mengikutiku, tidak sia-sia.

“Mudah saja, kau ikut ke Akademi ku, dan nanti di masukkan ke sebuah alat, lalu kami akan melihat visualisasi masa lalumu selama empat tahun terakhir.” Ucapnya.

“Apa alatnya berbahaya?” tanyaku curiga.

“Tidak. Kau hanya akan merasa seperti sedang bermimpi. Kau suka tidur di kelas kan? Rasanya akan sama seperti saat kau tidur.”

Jinjja?”

“Berapa lama aku akan tidur?” tanyaku semakin penasaran.

“Hmm… Aku tidak yakin, tapi tergantung seberapa banyak ingatan yang masih kau ingat selama ini.”

Ingatan? Ada begitu banyak ingatan yang masih aku ingat dengan jelas. Apa Ia akan tahu semuanya setelah ini? Ah, sudahlah. Lagipula, apa gunanya ingatanku untuk diriku sendiri?

Arraseo. Aku akan membantumu.”

“Ah! Jeongmal gomawo Hyerin-ah! Kajja, aku akan membawamu berpindah ke Akademiku!”

“Bagaimana caranya?” sekarang pemuda ini semakin membuatku bingung.

“Ikut saja, dan kau akan tahu.”

Benar bukan? Dia senang karena memenangkan perdebatan keras kepala ini dariku. Ah, sudahlah Hyerin… sudahlah… Tidak akan ada ruginya bagimu. Tidak akan ada untungnya bagimu. Baiklah. Jadi aku tidak perlu merasa menyesal, ataupun senang.

Lagipula, apa hal yang mungkin bisa terjadi jika dia tahu tentang ingatanku?

█ █ █ ████████████████████████

Akh! Uhuk! Uhuk! Uhuk!”

Suho segera tersentak saat tubuh Hyerin keluar dari dalam Chronopshyra dan gadis itu langsung terbatuk-batuk. Tampak sangat kesakitan. Pemuda itu tidak sempat meminta bantuan Sehun karena Sehun masih tampak hanyut dalam ingatan Hyerin yang baru saja di lihatnya secara langsung.

“Hyerin! Lee Hyerin!”

Hyerin bernafas pelan, gadis itu tampak berusaha melepaskan ikatan pengaman yang ada di lengan nya. Dengan cepat Suho langsung melepaskan pengaman di lengan dan kaki Hyerin, lalu membopong gadis itu.

“Bertahanlah, aku akan membawamu ke ruang kesehatan.” ucap Suho sambil membantu Hyerin untuk melangkah.

Belum beberapa langkah mereka keluar dari ruangan itu, Hyerin sudah terjerembap jatuh. Gadis itu mengerang kesakitan, sangat tampak bahwa ia berusaha melawan rasa sakit yang menusuk di dalam tubuhnya.

Tapi tak lama Hyerin mengerang kesakitan, gadis itu sudah ambruk, tidak sadarkan diri. Membuat Suho dengan cepat langsung membawa Hyerin ke Ruang Kesehatan.

Sementara itu di dalam ruangan, Baekhyun dan Jungha saling berpandangan tak percaya atas apa yang baru saja mereka lihat.

“Bukan teman nya yang jadi jawaban kita,” ucap Jungha.

“Hyerin. Dia lah yang bisa membuat Kyungsoo mau ikut bersama kita.” ucap Baekhyun di jawab dengan anggukan oleh Jungha.

“Ayo cepat! Kita harus menemui Kyungsoo!” ucap Jungha, tapi dengan cepat Baekhyun menahan lengan gadis itu.

“Apa lagi Baekhyun!?” ucap Jungha tak sabar.

“Aku tidak berpikir jika dia sedang dalam keadaan baik.”

“Maksudmu?”

Kau lihat apa yang terjadi padanya kan? Apa manusia yang di mintai tolong oleh Kai juga mengalami hal yang sama? Kenapa Hyerin bersikap seolah Ia tadi sangat kesakitan? Apa alat itu berefek buruk padanya? Kau sudah lihat kan seperti apa masa lalunya… Tidakkah kau pikir dia mungkin…

“Ini masalah.” ucap Jungha sambil langsung menarik Baekhyun untuk keluar dari ruangan itu.

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Akh…”

“Kau sudah merasa sedikit lebih baik Hyerin?” tanya Suho saat melihat Hyerin sadar dari pingsannya.

Hyerin mengangguk pelan, dan menyernyit saat melihat beberapa selang terhubung ke tubuhnya.

“Apa ini?” ucap Hyerin.

“Hanya pengganti suplemen. Kau tadi merasa sakit karena berat badanmu turun drastis.” ucap Suho menjelaskan.

“Maksudmu?”

“Akan sangat membingungkan jika aku harus menjelaskan nya. Keadaanmu masih belum sepenuhnya pulih. Istirahatlah dulu,” ucap Suho.

“Aku sudah merasa baikan.” ucap Hyerin pelan, gadis itu tampak terdiam, sampai akhirnya Ia kembali memandang Suho.

Gomawo,” ucapnya.

“Untuk apa?”

“Rasanya seolah aku bisa melihat Eomma ku secara nyata…” ucap Hyerin pelan, tapi segera membuat Suho mengerti tentang apa yang gadis itu bicarakan.

“Ah, aku tidak mengatur alat itu untuk mengingat tentang kejadian tertentu yang kau inginkan. Semua ingatan yang kau ingat lagi hari ini, adalah kejadian yang ada hubungan nya dengan keberadaan bangsa kami.” terang Suho.

Hyerin kembali terdiam selama beberapa saat, sampai perhatian gadis itu terpecah saat mendengar suara pintu terbuka.

“Bagaimana keadaan nya?” Hyerin mengenali suara Baekhyun disana. Dan gadis itu juga melihat munculnya Jungha di ruangan itu.

“Dia sudah baik-baik saja, kurasa.” ucap Suho.

“Apa yang tadi terjadi padanya?” tanya Jungha.

“Apa kau merasa sakit Hyerin?” tanya Baekhyun dan hanya di jawab dengan gelengan pelan oleh Hyerin.

“Hanya efek ringan karena berat badan nya tidak sesuai dengan tekanan yang ada di Chronopshyra. Berat badan nya juga turun, karena dia tadi hanya makan sup itu. Ngomong-ngomong, kita menghabiskan setengah hari untuk menjelajahi ingatan Hyerin…”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Baekhyun’s Eyes…

Perhatianku sama sekali tidak tertuju pada banyaknya waktu yang kami habiskan ketika menjelajahi ingatan Hyerin. Perhatianku sepenuhnya sudah di rebut oleh keadaan gadis ini. Sekarang Ia bahkan tampak lebih pucat daripada sebelumnya. Apa alat itu berefek buruk padanya?

Neo jinjja gwenchana?” tanyaku dan berhasil membuat Hyerin memandangku dengan pandangan kesal yang biasa ia gunakan.

“Sudah ku katakan aku baik-baik saja,” ucapnya dengan nada dingin

“Aku hanya khawatir pada keadaanmu…” kataku pelan.

Hyerin mengalihkan pandangan nya, tampak tengah berpikir keras. Aku memandang Jungha, mengawasi reaksi Jungha pada pikiran Hyerin yang mungkin di dengarnya. Tapi sepertinya Jungha tidak mendengar pemikiran-pemikiran aneh dari benak Hyerin. Mungkin gadis itu tida—

“Berhentilah mengkhawatirkanku. Aku bukan anak kecil,” ucap Hyerin dengan nada pelan, tidak dengan nada dingin yang selalu ia gunakan padaku.

Arraseo…”

“Hyerin-ah, ada yang harus aku bicarakan.” ucap Jungha membuatku memandangnya bingung.

Apa Ia sedang berencana untuk bicara saat ini juga?

“Apa?” tanya Hyerin.

“Bukan temanmu yang jadi kunci penolong kami. Bukan ingatan nya, ataupun pandangan nya tentang kami. Tapi kau. Kau adalah orang yang bisa membuat Kyungsoo mau ikut dengan kami.” ucap Jungha.

“Maksudmu?”

“Kalimat yang pernah kau curi-dengar dari orang yang menyelinap di rumahmu… Di hari ketika kau kehilangan sahabatmu itu,” ucap Jungha.

Hyerin menyernyit, tampak berusaha mengingat kalimat mana tepatnya yang Jungha ingin ia ingat.

“Tiga orang yang keluar dari rumahmu saat kau sampai di rumah, saat mereka bica—”

“Mereka yang bicara tentang orang yang sekarang sedang mereka bodohi dan menghancurkan kotanya sendiri? Orang yang mereka tipu dengan mudah? Saat mereka mengatakan… bahwa orang itu di khianati oleh bangsanya sendiri, dan membuat orang itu bergabung dengan mereka? Yang itu?” ucap Hyerin membuatku terperangah.

Ingatan gadis ini sangat kuat. Tidak heran bagaimana dia menjadi gadis terpintar di sekolahnya. Dia benar-benar sangat menakjubkan.

“Benar. Aku yakin, orang yang mereka bicarakan adalah Ayah Kyungsoo.” ucap Jungha membuat Hyerin mengangguk pelan.

Aku yakin Ia sudah paham. Punya ingatan yang sangat kuat membuatku yakin Hyerin juga punya tingkat pemahaman yang sangat tinggi.

Arraseo. Lalu, aku harus apa sekarang?” tanya Hyerin—lagi-lagi paham jika pertolongan nya masih kami butuhkan.

“Bantu kami bicara pada Kyungsoo, menjelaskan semuanya.” ucap Jungha

Hyerin mengangguk cepat.

Arra.” hanya itu yang keluar dari mulut mungilnya.

“Kalian bisa datang ke tempat manusia lagi nanti. Hyerin masih butuh istirahat. Bisa kau istirahat sekarang Hyerin? Keadaanmu belum pulih.” ucap Suho membuat ku sadar jika aku dan Jungha bicara tanpa memperhatikan bagaimana keadaan Hyerin.

“Ya. Tentu,” ucap Hyerin pelan

“Tidurlah dulu Hyerin,” ucap Suho sambil menutup tirai yang membatasi ruangan tempatku berada, dan ruangan tempat Hyerin terbaring.

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Tidakkah kau merasa jika beberapa orang di ingatan Hyerin itu mirip dengan orang yang kita kenal?” tanya Jungha

“Maksudmu?”

“Seperti saudara angkat Hyerin itu misalnya, dia… mirip dengan Kai.”

“Kau bercanda?” aku tergelak, bisa saja Jungha menyamakan dua orang yang berbeda itu.

Ani, aku tidak bercanda bodoh!” Jungha mengetuk kepalaku karena kekesalan nya. “Ayolah, kau terlalu banyak berfantasi karena sudah berhasil melihat seperti apa Hyerin di masa lalu,” ucapku.

“Hah. Bukan nya kau juga begitu? Kau sangat penasaran kenapa dia jadi gadis sedingin itu kan? Akui saja perasaan sukamu itu Baekhyun.” ledek Jungha.

Aku diam. Tidak menyahutinya, perdebatan kami tidak akan menghasilkan apapun untuk tugas ini.

Keundae, aku tidak bercanda Baekhyun-ah. Sosok di ingatan Hyerin itu mirip dengan Kai.” ucap Jungha masih percaya pada pendirian nya.

“Jungha, apa kau melihat Hyerin yang sekarang mirip dengan Hyerin yang dulu?” tanyaku membuatnya bungkam, berpikir keras.

“Tidak juga… Dia dulu lebih gemuk daripada sekarang, dan dulu dia tidak setinggi ini. Dia tidak punya kulit pucat seperti sekarang. Hyerin juga sepertinya seorang yang sering tertawa, tidak dingin seperti sekarang. Dan juga, dulu dia tida—”

“Lihat? Sudah berapa banyak perbedaan yang kau ungkapkan bahkan pada sosok Hyerin yang sekarang dan dulu? Kau yakin sekali mau menuduhkan hal seperti itu pada Kai.”

Jungha berdecak pelan.

“Aku akan bertanya pada Kai tentang masa lalunya.” ucap Jungha masih tidak mau kalah dariku.

“Silakan saja, kita lihat siapa yang benar di antara kita.” ucapku cuek.

Jungha diam, tampak hanyut dalam pikiran nya sendiri. Dan aku tidak berniat untuk memikirkan sesuatu yang bersifat private milikku di saat aku ada di jarak dengar Jungha, dia bisa jadi penguntit pikiran yang sangat menyebalkan.

“Aku tidak pernah menguntit pikiranmu!” ucap Jungha tak terima pada pikiranku.

Lihat? Dia mencuri-dengar pikiranku lagi. Dasar penguntit.

“Teruslah bicara semaumu Byun Baekhyun.” ucap Jungha menyerah, tumben sekali dia mengalah padaku.

“Aku tidak mengalah. Aku sedang memikirkan tentang masa lalu Hyerin yang tadi kita lihat.” Ucapnya.

“Sisi apa yang kau pikirkan?” tanyaku.

“Siapa sosok yang mengejar Hyerin dan sering membuntutinya itu? Bukan nya Hyerin masih juga di ikuti sampai sekarang?”

Benar. Dalam ingatan Hyerin Ia sempat berpikir untuk berterima kasih padaku karena mengikutinya terus selama beberapa hari dan membuatnya merasa sedikit lebih aman.

“Apa menurutmu sosok itu ada hubungan nya juga dengan kita?”

۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩

37 Comments Add yours

  1. IRISH says:

    Reblogged this on IRISH SHOW.

    Like

  2. zhafiiiiiiiii says:

    wooooooooooo,,,,,,,,
    Si bunglooonn mashhh ada sampee skrgggggg ????

    Tuhhh kannnnn,,,,, kunciii utamanyaaaa yaaa hyerinnnn lahhhh hahahahahahahahhhhhhahahahhahha,,,,,,
    Huhhh,,,siaapaaa yang bntutin hyerinnnnnnnn,, yg mauuu membunuh nyaa

    Siapaaa sebenarnyaa si bunglon,, kpla rubah,, bertubuh manusia,, berhati ibliss ituuuuuuuuuu ???????
    Wahhh ,,,,, semkin menarikkkkk wkkwkwkwkwkkw
    🙂

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      Ada laah XD kunci utmanya siapa zhaf? si bunglon? XD wkwkwkwkwkwkwk masya allah kepala rubah itu ngakak banget masa XD

      Like

  3. Siti says:

    Wow wow wow keren daebak hyerin,, keren bgt irish aq tunggu kelanjutanya

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD yuhuu, thanks yaaa

      Like

  4. chentanyachen says:

    Jungha jg ngerasa klo kai itu mirip sodara tiri hyerin si jongin
    Dan sekarang yg jd misteri siapa sosok penguntit hyerin yg jg org yg mengaruhi ayah kyungsoo n ngebunuh hyerin

    Entah kenapa mereka memburu hyerin
    Berarti sebenarnya ,org itu ngikutin hyerin bukan krna hyerin kenal kyungsoo dong tp krna ada sesuatu yg lain

    Hmm, makin penasaran ama rahasia yg lainnya lg
    Tentang seolmi jg yg hilang kemana msh gatau

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD buakakak iya akhirnya ini kai sama jongin sama apa engga sih? XD wkwkwkwkwk aku ini suka bermain teka-teki sama readers XD

      Liked by 1 person

  5. SHINERSB says:

    ku kangen bunglon-tapi lebih kangen baekhyun :”
    kak rish fighting!!

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD aku kangen kamuuhh, otokek dong wkwkwk

      Liked by 1 person

      1. SHINERSB says:

        senpai noticed me duh..

        Liked by 1 person

      2. IRISH says:

        senpai apaaann XD

        Liked by 1 person

  6. tyazputri says:

    berasa dapat pencerahan, makin terang ata ni crita. dan tumben banget irish update.nya cepet

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD buakakak iya aku lagi baik jadi postnya cepet

      Like

  7. leehagi says:

    Kak irishhhhhhhhhhh
    Kayaknua si kai emang kamjong dehhhbwkwkwkwk
    Mana cuap2nyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    Itu dulu yaaaa ngantuk parah abis ngampus tapi ngerasa gak lengkap kalo gak baca ff kakak dulu sebelom bobo cantikkkk
    mangatasssssssssss

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD ini typonya buset dah XD wkwkwkwkwk thanks yaa udah nyempetin baca, istirahat gihh

      Like

      1. leehagi says:

        Aduhhh co cweet banget disuruh istirahatt berasa kagak jomblo wkwk

        Liked by 1 person

      2. IRISH says:

        XD buakakakakakakakak alhamdulillah gak jomblo

        Like

  8. Raerin says:

    Bener nih..jungha.. siapa yang slalu buntutin hyerin.. apa jngan-jangan di Chanyeol..soalnya selama ingatan hyerin dia engg prnh muncul…

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD buakakaka itu mencurigakan sekali ya siapa yang ngebuntutin dia

      Like

  9. Raerin says:

    Bener nih..jungha.. siapa yang slalu buntutin hyerin.. apa jngan-jangan dia Chanyeol..soalnya selama ingatan hyerin dia engg prnh muncul…

    Liked by 1 person

  10. byunjungie says:

    ternyataaaaaaaa kuncinya ada di hyerin toh,berasa teka-teki tiap baca ingatan hyerin,nyari sebenarnya siapa yg jdi kunci untuk ngebawa si kyungsoo ke akademi,eh ternyata kuncinya itu hyerin sendiri,daaan jugaaaa,aku yakin kai itu mmng kai yg saudara angkat nya hyerin :v,hmmm jugaaa baekhyun suka beneran sama hyerin kaaan :v,ditunggu next chapter irish😁,fighting

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD heeh setelah berputer-puter begitu lama ternyata ujung-ujungnya si hyerin aja di bawa XD wkwkwkwkwkk kai enaknya jadi siapa XD

      Like

  11. suretodream says:

    Jmg2 Kai itu sudara tirinya si hyerim lagi
    Baek hawatr sekali sih am hyerim 😂😂

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD aku ini galau mau jadiin jongin siapa XD

      Like

  12. tari says:

    bukannya kai emang bener saudara tirinya ya? tapi kenapa tiba tiba hyerin mau nolong bekhyun? apa cuma gara gara pengen minta maaf sama ibunya doang? oke aku tunggu selanjutnya ya
    hwaiting irish ^^

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD ai don kenoooww aku belum bilang apa-apa XD wkwkwkwkwk thanks yaa

      Like

  13. kirito says:

    Kak irishhhh kurang puanjangggg… kekeke~ kapan sih si bunglon mati? Huft-,- tuh kan kai mirip jongin /yaelah mang mirip/ tapi berbeda yahh hmm /gimanasih/ hyerin masa lalumu menyakitkan T_T baek baek kalau suka bilang dong.. sehun sampe terhanyut lihat masa lalunya hyerin ckckc macam nonton bioskop kau nak cehunie.. pokokny dabest ff kakak.. keep writing fighting!!!

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      Kurang panjang kah? XD wkwkwkwk padahal ini udah panjang di word wkwkwkwk XD iya itu berasa nonton bioskop loh XD

      Like

  14. Aihara says:

    Oh… jadi kuncinya Hyerin, bukan lagi Seolmi
    Berarti keberadaan dia bakal terus jadi misteri kah?
    Tapi kepo banget, itu kenapa Hyerin kesakitan pas selesai dilihat masa lalunya?
    Dan apa Kai kakaknya Hyerin itu Kai yang sama kaya yang ada di akademi? (menurutku sih iya._.)
    Lagi-lagi masih banyak pertanyaan yang muncul setelah baca Dream ini-_-
    Ditunggu kelanjutannya kak~

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD iyapp, bener sekalih kuncinya itu si hyerin, ahelah baekhyun kemance aja sampe gak nemu kalo kuncinya si hyerin XD wkwkwkwkwk

      Like

  15. ziuziu says:

    mimpi nya beres juga ya..
    nah kan kunci nya itu ternyata di hyerin, bukan seolmi. terus seolmi sebenernya kmn dong? sosok yg terus2an ngebuntutin si hyerin itu siapa? bukan seolmi kan? masa ayah nya kyungsoo kan ga mungkin.
    mmpp masih bnyk teka teki nih, hayati kepo setengah matiiii

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      XD mimpinya akhirnya beres kan ya ya ya XD wkwkwk
      nanti seolmi muncul kok XD

      Like

  16. ByunWind says:

    Sebelumnya aq minta maaf dulu nih, cz di chap2 sebelumnya aq jadi side reader 😦 alias gk ninggalin comment, soalnya aq bacanya offline sih… maaf yee… Jadi aq resume di sini aja ya…

    Sebenernya agak sedih sih cz di beberapa chapter Baek jarang muncul (bahkan ada yg gk muncul sama skali ya klo gk salah?) soalnya lagi fokus sama ingatannya si Hyerin kan? Trs sepupunya, si Jongin jangan2 dia mmg Kai ya? Karena dia menghilang waktu kecelakaan. Seolmi jg jangan2 dy bangsany Baek? Mereka berdua sama2 menghilang bukan meninggal.Apa mgk mereka dijemput sama kaya Baek dan Jungha yg jemput Kyung & Chanyeol? Hmm kayanya masih byk misterinya nih, sosok yg dilihat Hyerin itu apa bangsanya Baek jg ato justru musuh dari bangsanya Baek? ato bs jadi jg ada hubungannya sama pemuda yg ditolong Hyerin waktu itu?

    Sampai chapter ini antara Baek & Hyerin belum ada kedekatan khusus ya? kayanya cuma Baek nih yg mulai tertarik sama Hyerin. Btw gak tau knp, Hyerin berambut merah yang ada dibayanganku itu kaya Wendy RV. Hahaha 😀

    Liked by 1 person

    1. IRISH says:

      Sebelumnya biarlah diri nista ini berterima kasih sekaligus meminta maaf. Thanks karena udah memunculkan komen sepanjang ini dan maaf karena absennya baekhyun di beberapa chapter. Karena kalau ngejelasin ingetannya si Hyerin ini bingung juga kalau diselip-selip sama part Baekhyun, kan jadi semakin membingungkan padahal ceritanya aja udah bikin bingung saking gajelasnya wkwkwkwkw XD
      Aku masih gabisa ngejawab semua pertanyaan kamu karena pada dasarnya nanti akan dijelasin di chapter selanjutnya EHEM XD dan emang kedekatan khsusus itu gak harus menyita waktu lama atau alasan tertentu sih ya kalau konsep aku di fiksi ini, jadi… biarlah aku bayangin dulu mereka mau dibuat sedeket apa XD
      Thanks yaaa

      Like

  17. denia says:

    Ternyata sama pikiranku dengan jungha
    Masih penasran siapa orang yang menguntit hyerin
    Oiya chanyeol itu kenal nggak sih sama hyerin soalnya di ingetan hyerin tadi nggak ada nyebutin chanyeol

    Like

    1. IRISH says:

      XD siapa kah gerangan yang menguntit si hyerin ini? XD wkwkwkwkwk

      Like

  18. PNhd_RV says:

    Nah loh…siapa tuh yng ngikutin hyerin? Kepo aku

    Like

Leave a reply to Raerin Cancel reply