First Love – Slice #2 [2/3] — IRISH’s Story

First Love

With EXO’s Byun Baekhyun and OC’s Nada Kim

Supported by EXO’s Park Chanyeol

A friendship, sad-romance, slight!fantasy story rated by PG-15 in chapterred length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2015 IRISH Art&Story All Rights Reserved

---

 

“I will still loved you the way you are.”—Byun Baekhyun

---

Previous Chapter

Chapter 1 || [NOW] Chapter 2

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author’s Eyes…

“Baekhyun-ah!”

Baekhyun tersadar dari lamunan nya. Sejak tahu perasaan Nada pada Chanyeol, Baekhyun perlahan berusaha menjaga jarak dengan yeoja itu, memberinya waktu untuk bersama Chanyeol.

“Oh?” kata Baekhyun

“Aku tadi dari rumah keluarga Chanyeol,” kata Nada sambil duduk di sebelah Baekhyun, namja itu tadinya tengah merangkai lagu di bawah pohon tempat Ia dan Nada biasanya berada.

“Ah, lalu? Bagaimana?” Baekhyun memandang yeoja itu

“Eomma Chanyeol bilang, Ia suka Chanyeol bersamaku. Beliau juga bilang aku cantik kekekeke,” Nada terkekeh pelan

“Kau memang cantik, Eomma Chanyeol terlambat sekali mengetahui hal seperti itu,” kata Baekhyun

Pipi Nada bersemu merah.

“Ya! Kau ini!” gerutu Nada sambil memukul pelan lengan Baekhyun

“Lalu bagaimana?” tanya Baekhyun sambil tertawa pelan

“Beliau menyuruhku untuk sering datang ke rumahnya,” kata Nada

“Ah, begitu, baguslah, itu artinya hubunganmu dan Chanyeol akan berjalan dengan baik,” kata Baekhyun sambil mengusap kepala Nada pelan

“Kau sudah makan Baekhyun-ah?” tanya Nada sejurus kemudian

Baekhyun tersenyum, sedikit senang karena setidaknya Nada masih mengingat tentang dirinya.

“Aku bisa makan nanti Nada-ya, kau sendiri sudah makan?” tanya Baekhyun

Nada menggeleng.

“Kajja, kita ke apertemenmu saja. Aku rindu masak di sana,” kata Nada

“Benarkah?” Baekhyun memandang yeoja itu

Nada mengangguk cepat.

“Kajja! Ayo, ku bantu merapikan barang-barangmu,” kata Nada sambil merapikan buku-buku Baekhyun yang berserakan di sana

Nada menggandeng lengan Baekhyun, mengirimkan sengatan aneh pada perasaan namja itu.

Nada-ya… Permainan apa yang kau mainkan ini? Kenapa masih bersikap seperti ini padaku padahal kau sudah bersama namja itu? batin Baekhyun sedih.

“Aku ingat kodenya!” kata Nada di depan apertemen Baekhyun

“Kurasa sudah lama kau tidak masuk sendiri kesini, ku rasa kau sudah lupa,” ledek Baekhyun

“Mwo? Aniyo. Aku masih ingat! Kau kan menggunakan ulang tahunku jadi kodenya,” ledek Nada balik

Baekhyun tersenyum, membiarkan Nada membuka pintu apertemen. Baekhyun memang menggunakan ulang tahun Nada sebagai kode kamarnya, Ia ingin yeoja itu sedikit sadar perasaan Baekhyun, tapi Nada seolah tidak pernah sadar.

“Aigoo! Kamar ini jadi berantakan sekali!” kata Nada tak percaya

“Kapan terakhir kali kau kesini?” kata Baekhyun

Nada merengut.

“Kau selalu pemalas,” gerutu Nada

“Kau lah yang terlalu rajin,” ledek Baekhyun

“Aku akan rapikan apertemenmu nanti setelah kita makan. Kau mau makan apa Baekhyun-ah?” tanya Nada

“Hmm, terserah kau saja,” kata Baekhyun

Nada mengangguk-angguk.

“Aku akan masak nasi omellete saja,” kata Nada memutuskan

Baekhyun hanya mengangguk-angguk setuju.

“Ah, Baekhyun, aku ingin mendengar lagu yang waktu itu lagi,” kata Nada

“Yang mana?” Baekhyun menyernyit

“Yang ku rekam waktu itu,” kata Nada

“Ah, lagu itu, arraseo, kau masaklah, aku akan menyanyikan nya,” kata Baekhyun sambil duduk di depan pianonya

Nada mengangguk senang, lalu yeoja itu mulai memasak, sementara Baekhyun mulai melantunkan nada lagu pendek yang terakhir kali Ia perdengarkan pada Nada itu.

Sekitar setengah jam memasak, Nada akhirnya selesai.

“Baekhyun-ah! Ayo kita makan!” kata Nada sambil menarik Baekhyun dari pianonya, namja itu bisa selalu lupa waktu jika Ia sudah berhadapan dengan piano kesayangan nya

“Arraseo arraseo, aish, tidak usah menarik-narik ku begini Nada-ya,” kata Baekhyun

Nada kemudian makan, begitu juga dengan Baekhyun. Tapi karena namja itu makan dengan lebih fokus memperhatikan Nada, jadilah Nada yang lebih dulu menghabiskan makanan nya.

“Ish! Kenapa kau makan lama sekali?” gerutu Nada sambil mulai menyuapi Baekhyun

“Y-Ya!” Baekhyun berusaha mendorong lengan yeoja itu, tapi Nada tertawa pelan dan meneruskan tindakan nya

“Nah, begini kan kau makan lebih cepat,” kata Nada sambil tersenyum

“Kau memaksa saja,” gerutu Baekhyun sambil mengusap sisa makanan di mulutnya

“Kekeke, sini ku bantu,” tangan Nada bergerak membersihkan tepi mulut namja itu, membuat perasaan Baekhyun semakin kacau

“Sudah sudah, aku bisa sendiri,” Baekhyun mendorong tangan yeoja itu pelan, sekaligus berusaha menetralkan perasaan nya

“Tsk, ya sudah,” kata Nada enteng sambil membereskan piring di sana

“Kau jadi beres-beres?” tanya Baekhyun saat Nada selesai mencuci piring

“Tentu, bantu aku arraseo? Kamarmu terlalu kacau, aku tidak akan sanggup membereskannya sendirian,” kata Nada

Jadilah sisa hari itu mereka membereskan kamar Baekhyun bersama-sama.

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Two Months Later…

PIP. PIP.

Baekhyun membuka matanya, ponselnya bergetar pelan. Ada pesan masuk.

From: Nada

Baekhyun-ah, aku tidak bisa ke tempatmu. Chanyeol mengajak ku ke rumah keluarganya.

Jaga dirimu baik2 nae? ^^

Baekhyun mendesah pelan. Sudah dua bulan ini Ia merasa sangat kehilangan Nada. Yeoja itu lebih sering bersama dengan Chanyeol.

“Kurasa namja itu benar-benar membuat Nada tergila-gila padanya…” ucap Baekhyun pelan

Ia memandang selembar undangan di tangan nya. Pesta dansa akan di adakan di apertemen itu. Baekhyun sudah berniat untuk mengajak Nada, tapi yeoja itu pergi bersama Chanyeol.

“Setiap tahun Nada ke pesta dansa denganku, tahun ini aku sendirian…” Baekhyun meletakkan undangan itu di atas pianonya lalu Ia melangkah keluar dengan gontai

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Nada-ya,” kata Chanyeol

“Nae?”

“Malam ini ada pesta dansa di apertemen, Eomma ku mengundangmu, bisakah kita pergi bersama?” kata Chanyeol

Nada sudah akan mengangguk, tapi kemudian Ia teringat Baekhyun.

“Ah, mianhaeyo Chanyeol-ah… Aku sudah punya teman kesana…” ucap Nada pelan

“Begitukah? Ah, arraseo, kalau begitu setidaknya kita pergi kesana bersama nae?” kata Chanyeol

Nada menggeleng kaku.

“Tidak perlu, aku nanti sepertinya akan di jemput…” kata Nada

Chanyeol diam. Dia sudah tahu pasti siapa yang akan bersama dengan Nada nanti malam.

“Oh… Arraseo…”

“Mianhaeyo Chanyeol-ah…” kata Nada pelan

Malamnya, Nada terdiam saat nyatanya Baekhyun sampai jam delapan lewat tidak menjemputnya. Yeoja itu mengeluarkan ponselnya, lalu mengirim pesan pada Baekhyun.

From: Nada

Ya! Apa kau punya pasangan dansa lain Baekhyun-ah?!

Aku sudah berdandan secantik putri dan kau tidak menjemputku?!

Ish! Kau menyebalkan sekali!

Baekhyun terdiam memandang pesan dari Nada itu. Ia tersenyum lega karena Nada tidak pergi dengan Chanyeol. Tangan Baekhyun bergerak membalas pesan Nada, sementara Ia langsung keluar dari kamar apertemen nya dan menjemput Nada.

From: Baekhyun

Tunggu Tuan Putri. Pangeran mu sedang terjebak dalam perang ^^

Nada tertawa pelan. Tapi kemudian Ia menunggu di ruang tamu rumahnya. Cukup lama sampai Ia mendengar ketukan pintu.

“Baekhyun-ah!” bentak Nada langsung saat berhadapan dengan namja itu

“Whoah… Neomu yeppuda…” ucap Baekhyun tak sadar membuat kemarahan Nada langsung lenyap

“Kau terlambat sangat lama!” kata Nada, merengut

“Kekeke, mianhae Nada-ya… Kajja, kita berangkat,” kata Baekhyun

Setelah mengunci rumahnya, Nada pergi ke apertemen itu bersama dengan Baekhyun.

“Banyak orang memperhatikan kita, apa aku terlihat aneh Baekhyun-ah?” tanya Nada menyadari bahwa beberapa orang memperhatikan nya

“Ani, kau hanya terlalu cantik, makanya mereka memperhatikanmu,” kata Baekhyun membuat Nada tertawa

“Bodoh, kurasa ini karena kita terlalu terlambat,” kata Nada

“Kurasa aku terlambat juga ada alasan nya,” bantah Baekhyun

“Memangnya apa?” Nada memandang namja itu bingung

“Akan ku ceritakan sambil berdansa,” kata Baekhyun, tangan Baekhyun menengadah menunggu tangan Nada

“Arraseo,” Nada meletakkan tangan nya di tangan Baekhyun, lalu mereka berdansa di alunan musik lembut di sana

“Aku tadi mendengar cerita,” kata Baekhyun

“Cerita apa?” tanya Nada

“Kurasa semacam kutukan di tempat ini,” kata Baekhyun pelan

“Benarkah? Kutukan apa?” Nada membulatkan matanya

“Katanya, entah setiap berapa tahun sekali, tempat ini dapat bencana, dan penghuninya hilang secara tiba-tiba,” kata Baekhyun

Nada tertawa.

“Mana ada kutukan seperti itu, kau aneh-aneh saja,” kata Nada

“Kurasa ada, aku pernah dengar tempat ini dulu di biarkan kosong bertahun-tahun kan? Bisa jadi hal seperti itu memang ada,” kata Baekhyun

Nada diam.

“Nada-ya, aku jadi membayangkan, bagaimana jika nanti saat bencana itu terjadi lalu aku masuk dalam orang-orang yang hilang?”

Nada refleks menghentikan tarian nya.

“Kau berjanji tidak akan meninggalkanku Baekhyun-ah… Kalaupun kutukan itu ada, kau tidak boleh masuk dalam mereka yang hilang. Kau mau kehilangan teman sepertiku hah?” kata Nada

Kali ini Baekhyun yang tertawa pelan.

“Arraseo… Aku hanya bercanda Nada-ya, aku kan berjanji tidak akan meninggalkanmu,” kata Baekhyun

“Aku percaya padamu Baekhyun-ah…” kata Nada

Mereka kemudian melanjutkan dansa dalam diam. Sampai tatapan Nada terarah pada Chanyeol yang tengah berdansa dengan seorang yeoja. Nada berusaha menetralkan perasaan nya, tapi diam-diam Ia sedih.

“Aku kembali ke kamar sebentar oh?” kata Baekhyun

Nada mengangguk.

“Tunggu disini, aku akan kembali dengan cepat,” kata Baekhyun

Saat Baekhyun meninggalkan nya, Nada berjalan menjauh dari kerumunan orang-orang yang berdansa. Yeoja itu mengambil minuman, karena tatapan nya terfokus pada Chanyeol, tanpa sadar yeoja itu minum terlampau banyak.

“Nada?” Baekhyun memandang Nada bingung, yeoja itu tampak tidak fokus saat menatapnya

“Dia minum sangat banyak tadi,” jelas salah seorang disana

“Ish kau ini, tidak pernah minum nekad minum seperti itu,” Baekhyun memapah tubuh yeoja itu

“Ehm, kita mau kemana?” Nada menggumam

“Kau mabuk bodoh, aish kau ini,” Baekhyun membawa yeoja itu ke apertemen nya

Baekhyun membaringkan Nada di kasur, mengusap keringat di wajah yeoja itu lalu mendesah pelan.

“Kenapa dia bisa mabuk begini?” gumam Baekhyun

“Namja itu. Pasti gara-gara dia.” Baekhyun sudah akan berbalik dan mencari keberadaan Chanyeol jika saja tangan Nada tidak menahan nya

“Kemarilah,” kata Nada pelan

“Nae? Waeyo Nada-ya?” kata Baekhyun sambil mendekat

Nada berusaha untuk duduk, dan saat Baekhyun berada di dekatnya, yeoja itu tanpa sadar mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun.

“Nada, sadarlah,” Baekhyun mendorong pelan wajah yeoja itu

Tapi Nada seolah bekerja di luar kendali nya, Nada mencium Baekhyun. Membuat namja itu terpaku.

“Saranghaeyo…” Baekhyun semakin terpaku

“M-Mwo?” ucapnya kaget

“Saranghaeyo… Chanyeol-ah…”

Baekhyun langsung tersenyum miris.

“Nado saranghaeyo… Nada-ya…” ucapnya pelan

Nada tersenyum, lalu Ia ambruk, Baekhyun dengan cepat menahan tubuh yeoja itu, dan membaringkan nya di kasur lagi.

“Nada berpikir bahwa aku Chanyeol. Namja itu benar-benar membuat Nada pergi dariku…” kata Baekhyun sedih, sadar bahwa ciuman Nada tadi bukanlah untuk dirinya, melainkan Chanyeol.

“Aku tetap bahagia Nada-ya, walaupun kau dengannya.”

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Di hari kelulusannya, Baekhyun sungguh berniat untuk mengungkapkan perasaan nya pada Nada. Namja itu sudah menyiapkan banyak hal romantis untuk Nada.

Tapi sore itu, Nada tiba-tiba datang ke apertemen nya.

“Nada-ya! Kau mengagetkanku saja,” kata Baekhyun sambil menyembunyikan selembar kertas yang tadinya Ia siapkan untuk mengungkapkan perasaan nya pada yeoja itu.

“Hehehe, Baekhyun-ah, ada yang ingin ku bicarakan,” kata Nada

“Apa itu?” tanya Baekhyun

“Minggu depan Chanyeol bilang Ia mau melamarku, jadi aku akan tinggal di Busan bersama keluarganya,” kata Nada

“Apa?” Baekhyun langsung terbelalak

Nada mengangguk-angguk dengan polos.

“Aku tidak akan sendirian lagi Baekhyun-ah,” Nada tersenyum senang

Baekhyun terdiam.

“Baguslah kalau begitu,” kata Baekhyun pelan

“Aku kesini hanya ingin memberitahumu itu, aku harus pulang sekarang Baekhyun-ah, Chanyeol menungguku di rumah,” kata Nada sambil berjalan keluar

Baekhyun masih diam. Berpikir. Sampai sedetik kemudian namja itu berlari menyusul Nada yang sudah berada di luar apertemen.

“Nada! Chakkaman!” kata Baekhyun

“Nae Baekhyun-ah?” Nada berbalik dengan bingung

“Ada yang ingin ku beritahukan juga…”

“Apa itu?” kata Nada penasaran

“Nan… Nan…” Baekhyun memandang yeoja itu lama

“Kau kenapa?” tanya Nada

“Bisakah kau tidak bersama Chanyeol?”

Nada langsung membeku di tempat.

“Mwo?” ucap yeoja itu tak percaya

Baekhyun memeluk yeoja itu erat. Tidak ingin kehilangan yeoja itu.

“Saranghaeyo, Nada-ya…” kata Baekhyun

Nada memandang namja itu lama, tidak percaya akan ucapan Baekhyun.

“Tidak… Baekhyun-ah! Kau tahu aku menyukainya… Kau membuat segalanya jadi kacau karena ucapanmu…” kata Nada marah

“Apa aku salah karena menyukaimu? Berapa belas tahun kita bersama? Apa semua waktu bersama kita tidak ada artinya bagimu?” kata Baekhyun

“Tidak seharusnya menyukaiku Baekhyun-ah… Kau membuat segalanya jadi kacau sekarang…”

“Kau yang selama ini membuatku jadi kacau Nada. Kau membuatku tergila-gila padamu.” ucap Baekhyun tak mau kalah

“Andwae! Kau tidak seharusnya berkata begitu! Jangan bicara padaku lagi Baekhyun-ah!” teriak Nada sambil berlari menjauh

Ia sakit. Tidak percaya bahwa Baekhyun bisa mengacaukan perasaan nya karena ucapan nya itu.

“Aku tidak akan mengusikmu lagi Nada-ya, kau pasti akan bahagia dengan Chanyeol,”

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Nada terdiam memandang kaset mungil yang ada di tangan nya. Sudah beberapa hari yeoja itu mengurung dirinya dikamar, dan lebih sering menangis. Ia bahkan mengabaikan Chanyeol saat namja itu datang ke rumahnya.

Ucapan Baekhyun terus terngiang dibenak yeoja itu. Benar-benar tidak bisa hilang dari ingatannya. Tapi Ia terluka. Fakta bahwa Baekhyun mengungkapkan perasaannya tepat saat Ia akan menyongsong hari bahagia bersama namja yang disukainya benar-benar membuat Nada terpukul.

Ia menyayangi keduanya.

PRAK.

Ia melemparkan kaset itu. Kaset itu berisi lagu Baekhyun yang Ia rekam waktu itu. Nada menangis. Benar-benar tidak bisa menerima fakta bahwa Baekhyun mempunyai perasaan seperti itu padanya.

“Kebakaran! Kebakaran!”

Nada langsung terkesiap. Ia segera berlari keluar, api mengepul begitu besar dari arah tempat yang sangat dikenal Nada. Apertemen itu.

“Tidak! Baekhyun!”

Nada langsung berlari ke arah apertemen, Ia bisa melihat dengan jelas kamar Baekhyun karena jendela kamar namja itu hanya di tutup saat namja itu akan tidur.

Nada melompat naik ke pohon tempat Ia biasanya membangunkan Baekhyun.

“Baekhyun! Byun Baekhyun!” teriak Nada, berusaha mencari sosok Baekhyun di kepulan asap besar yang keluar dari jendela.

Nada melihat samar bayangan Baekhyun berjalan ke arah jendela.

“Keluar Baekhyun-ah!” teriak Nada, yeoja itu menangis begitu keras

Namja itu memandang Nada dengan tatapan kosong. Lalu tersenyum.

“Tidak! Baekhyun! Cepat kemari! Keluar dari kamarmu sekarang juga Baekhyun!” teriak Nada sambil mengusap air matanya, Ia mengulurkan tangannya, berharap Baekhyun akan meraih tangan yeoja itu dan menyelamatkan nyawanya sendiri.

Tapi nyatanya namja itu hanya menatap Nada dalam diam.

“Pergilah Nada… Aku tidak akan mengusikmu lagi…”

“Mwohago?! Baekhyun! Kau berjanji tidak akan meninggalkanku!” teriak Nada

Tapi kini bayangan Baekhyun menjadi samar, dan Nada terpaku saat Ia mendengar suara piano Baekhyun.

“Lagu itu…”

“Nada! Turun dari sana!” Nada mengenali sosok Chanyeol di bawah

Nada menangis.

“Baekhyun-ah… Jebal… Jangan tinggalkan aku… Maafkan semua ucapanku tadi sore… Jebal Baekhyun-ah… Aku tidak punya siapapun kecuali kau…” Nada terisak begitu menyedihkan

“Nada! Turun!”

Nada melompat turun, gedung apertemen itu mulai runtuh. Tapi Nada masih mendengar alunan piano Baekhyun.

“Nada-ya, aku jadi membayangkan, bagaimana jika nanti saat bencana itu terjadi lalu aku masuk dalam orang-orang yang hilang?”

“Tidak… Tidak… Ku mohon… Jangan ambil Baekhyun-ku…” Nada terduduk di tanah memandang kosong ke arah kamar yang begitu di kenalnya itu

“Sudah Nada-ya… Sudah…”

“Tidak… Baekhyun… Baekhyun…” tubuh Nada dalam sekejap pun ambruk

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

3 Years Later…

In Nada’s Eyes…

Aku memandang diriku di depan kaca, gaun pengantin ku tampak sangat pas.

“Neomu yeppuda…” kata Chanyeol yang muncul dengan setelah tuksedonya

“Gomawoyo…” aku tersenyum tipis

“Aku tidak sabar menunggu dua minggu lagi,” Chanyeol tersenyum

Aku tertawa pelan. Memang pernikahan kami sangat terlambat.

Mengingat Chanyeol sebenarnya akan meminangku tiga tahun lalu, tapi karena kejadian itu…

Ah, aku tidak mau mengingatnya lagi. Baekhyun tidak menepati janjinya. Dia meninggalkanku sendirian.

Kurasa kutukan itu benar. Sampai detik ini aku tidak pernah melihat Baekhyun lagi. Ia seolah hilang di telan api di malam itu… Baekhyun-ku…

“Kau melamun?”

“Nde? Ah, aniyo…” kataku sambil tersenyum

“Kajja, Eomma dan Appa ku sudah menunggu di rumah,” kata Chanyeol

Aku mengangguk. Lalu aku masuk ke kamar ganti dan mengganti pakaianku.

                           ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Ah… Chanyeol benar-benar punya calon istri yang sangat cantik…” kata Eomma Chanyeol

“Ah… Gomawoyo Eomma…” beliau menyuruhku memanggilnya Eomma

“Aigoo… Chanyeol-ah, kau benar-benar beruntung punya Nada,” kata Appa Chanyeol

Chanyeol tersenyum. Aku terdiam. Walaupun dua minggu lagi kami menikah, aku tetap merasa ada yang mengganjal di hatiku…

Aku menyayangi namja ini. Dan pernikahan kami sudah didepan mata. Pernikahan. Hal yang dianggap sebagai kebahagiaan bagi semua pasangan didunia ini. Tapi tidak denganku.

Aku masih tidak bisa merasa bahagia. Walaupun setiap harinya Chanyeol selalu berusaha membuatku senang, aku memang tertawa, aku tersenyum, tapi senyuman itu palsu, tawa itu kosong, karena aku tidak benar-benar bahagia.

Byun Baekhyun… apa kau mengutukku untuk tidak bahagia saat kau tak ada?

—Flashback End—

.

.

.

In Nada’s Eyes…

“Menurutmu bagaimana lagunya Nada-ya?”

Aku terkesiap mendengar seseorang bicara padaku. Aku memandang ke arah pintu. Sesosok bayangan gelap berdiri di sana.

“N-Nuguya?” tanyaku pelan

“Aku Baekhyun…”

Aku terpaku. Sosok itu berjalan mendekatiku, dan aku hanya mematung di tempat.

“Jeongmal bogoshipeoyo Nada-ya…” sosok itu berdiri di hadapanku sekarang

“Kau bukan Baekhyun… Baekhyun sudah pergi…” aku bergerak menjauh

Tapi sosok itu mencekal lenganku. Membuatku terkesiap.

“Kurasa cahaya kunang-kunang bisa membantumu melihatku…” titik-titik cahaya kecil mendekati sosok itu saat Ia menggerakkan satu tangannya yang bebas.

Dia… Baekhyun.

“Tidak mungkin…”

۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩