Mistake Chapter 1

llll

Title: Mistake Chapter 1

Genre: Romance,School Life,Friendship

Cast: Byun Baekhyun aka Baekhyun EXO

Kim Jongdae aka Chen EXO

Park Yousi aka Yousi (OC)

Sub. Cast: Jung Chan Rian aka Hanri (OC)

Kim Jongin aka Kai EXO

Dan beberapa cast lainnya.

Rating: Teen

Length: Chaptered

Disclaimer: ini ff murni hasil pemikiran saya dan ide saya yang muncul secara tiba-tiba. Jadi kalau ada kesalahan sedikit, mohon diperbaikki ya chingu ^_^

Summary: Aku telah membuat kesalahan yaitu menyukai seorang namja yang tak seharusnya aku sukai.

Bagaimana ini?

Author: Claralaluchaipark aka TianiEXO

Mistake Chapter 1

Park Yousi POV

Hari ini adalah hari tahun ajaran baru bagiku Park Yousi. Hahhaaha senangnya karena nggak menyangka, aku sudah kelas 2 SMP senangnya. Padahal barusan tahun lalu, aku berdesak-desak untuk mendaftar dan tes masuk di sekolah favorit di Seoul. Siapa lagi kalau bukan di Seoul Art Junior High School, sekolah yang terkenal dengan murid-muridnya yang keren-keren.

Dan memang aku mengakuinya. Dan beruntungnya aku masuk di salah satu kelas unggul yaitu kelas B. waaahh betapa senangnya.

Tapi aku tersadar, kelasku ini dipenuhi oleh murid-murid popular. Yang pertama Byun Baekhyun, namja yang ramah dan pintar, menurut isu yang kudapat dari teman-teman yeojaku yang juga fansnya itu. Baekhyun adalah orang yang sangat kaya, bahkan sudah sering Ia melakukan perjalanan keluar negeri. Ah jinjja! Aku saja mau pergi mall, harus tahan setahun sekali. Tapi katanya, Baekhyun itu pergi ke luar negeri sebulan sekali! Astaga! Kaya benar dia.

Satu lagi, murid popular. Namanya Kim Jongdae atau biasa kalau akrab dipanggil Chen, namja dengan eye smile dan IQ yang luar binasa. Bisa dibilang saingannya Baekhyun, dia juga murid yang sangat amat kaya. Itu sih menurut penjelasan teman-teman yeojaku.

Aku tidak tahu pasti, karena saat kelas 1 smp aku di kelas C sedangkan mereka berdua di kelas D.

Dan satu lagi murid popular yaitu, Jung Chan Rian atau biasa dipanggil Hanri, dia itu memang benar-benar memesona. Aku saja sampai kagum dengan kecantikannya, wajah yang mulus, hidung yang mancung,langsing,tinggi,jago dance, dan pintar.

Nah sudah perkenalanku. Sekarang aku akan memulai hari pertama pelajaran di kelas baruku.

Aku dan teman akrabku Xia yang berasal dari blasteran China-Korea, kami berdua langsung mengambil tempat di urutan kedua. Karena tempat itu yang sudah aku dan Xia incar sedari dulu.

“Huaaahhh, akhirnya. Setelah sekian lama menanti. Sudah bisa masuk kelas baru!” ucapku kegirangan. Xia juga ikut tertawa senang. Aku menoleh ke belakang, yap benar! Baekhyun bersama Jongdae aka Chen itu duduk di tempat yang sama. Boleh kuakui aku sempat terpaku dengan Baekhyun yang rambutnya terkena cahaya matahari pagi lewat jendela. Saat Ia mengalihkan pandangan terhadapku, aku langsung beralih menuju ke depan.

Kemudian aku melihat Hanri dengan langkah ceria memasukki kelas dan memilih tempat di barisan pertama urutan kedua juga tapi diujung dekat jendela kelas. Aku menatapnya kagum.

“Hei, Xia. Bukankah Hanri itu cantik?” Tanyaku kepada Xia yang sedang mengobrol dengan kedua temanku yang duduk di depan kami.

“Ne, memang Ia sangat cantik. Dia teman SDku dulu” ucap Xia kemudian kembali focus dengan obrolannya.

^^^^^^^^^^

Hari demi hari, kami lalui. Setelah mengenal seluruh isi kelas dan mengahafal nama teman-temanku, aku mulai merasa akrab dengan mereka yang ternyata memiliki kepribadian menyenangkan.

Kecuali dengan Baekhyun dan Chen itu. Aku merasa untuk enggan bergaul dengan mereka.

“Kalian sudah habis dari kantin?” tanyaku kepada 3 orang temanku yang membawa makanan mereka masuk kelas.

Aku memang sedang tidak nafsu makan, karena aku merasa mau muntah saja kalau makan makanan. Entah kenapa, kata ibuku aku masuk angin.

Aku juga heran kenapa Baekhyun dan Chen selalu tidak pernah ke kantin. Mereka berdua selalu berada dalam kelas. Chen sibuk dengan buku pelajarannya yang terus Ia baca. Sedangkan Baekhyun agak aneh, ia terus berkutat dengan kertas dan pensil. Gerakan tangannya, kalau diperhatikan sedang melukis kayaknya.

“Yousi, kau tahu tidak gossip terbaru” ucap temanku yang duduk di depanku. Namanya Daneun.

“Memangnya ada apa?” Tanyaku antusias. Mumpung bisa dapat informasi terkini.

“Ternyata Hanri menyukai Baekhyun loh” ucap Daneun pelan.

“Mwo? Bagaimana bisa? Darimana kalian tahu?” ucapku agak terkejut tapi dengan suara yang pelan.

“Kau tahu di ponselnya, semua fotonya Baekhyun dalam ekspresi apapun” sambung Hara.

“Betulkah Xia?” tanyaku kepada Xia disampingku.

“Benar, aku pernah meminjam ponselnya. Seluruh isi memory ponselnya penuh dengan foto Baekhyun. Dia mengatakan kalau Ia menyukai Baekhyun dari kelas 1” ucap Xia sembari melanjutkan memakan keripik kentangnya.

Hatiku sedikit tercekat sih, sebenarnya aku juga mulai menyukai Baekhyun secara diam-diam. Namun itu segera kutepis, mana mungkin namja sekeren dia menyukaiku yang berawajah super pas-pasan. Apalagi aku teringat akan pesan eonmmaku yang mengatakan bahwa, aku boleh pacaran hanya pada umur 20 tahun ke atas.

“Waahahha, bisa terjadi cinta lokasi” ucapku dengan nada yang dipaksakan sebenarnya.

“Memang benar” ucap Xia.

“Kau tahu tidak?dulu Baekhyun saat kelas 1 dia pernah menyatakan cintanya kepada Yuna, yeoja tercantik itu. Kemudian Ia ditolak, alasannya karena Yuna hanya menganggap Baekhyun sebagai sahabatnya tidak lebih” ucap Hara lagi. Aku hanya ber-‘oh’ ria karena waktu kelas 1, aku terlalu kudet tentang informasi terupdate di sekolahku.

“Masih ada lagi Hara, dulu kelas 1 juga Baekhyun pernah pacaran dengan sunbae kita kelas 3 namanya Jinri yang popular juga. Tapi itu hanya berlangsung 2 bulan karena Baekhyun masih menyukai Yuna” sambung Daneun.

“Waahh, padahal kita kan masih kecil. Kenapa sudah berpikiran dewasa begitu ya?” ucapku agak terpaksa juga

“Kau yang terlalu polos Yousi, kita ini dalam masa remaja. Jadi wajar timbul rasa saling suka antara lawan jenis” sergah Xia jengkel

“Hehhehehe maaf, wha seru nih pasti!” ucapku gembira dan agak keras. Sehinggah membuat seisi kelas menoleh kepadaku. Aku hanya tersenyum cengengesan.

“Yousi!” panggil temanku dari luar kelas. Namanya Kaji, teman akrabku saat kelas 1. Tapi sayangnya di kelas 2 ini, kami terpisah.

“Waahahh, Kaji kau makin tambah keren!” ucapku sembari tertawa senang bertemu dengannya.

“Aku hanya ingin melihat wajahmu” ucap Kaji

“Kau beruntung, makin tambah cantik. Sedangkan aku, semakin jelek dari hari ke hari” lirihku sambil sedikit membungkukkan badan.

Tiba-tiba bahuku disenggol kasar. Aku segela menoleh dan betapa terkejutnya aku, itu adalah Chen yang mau keluar dari kelas. Mungkin karena aku menghalangi jalan. Aku juga sempat kaget, sementara Kaji hanya mematung melihat ketampanan Chen yang menurutku biasa-biasa saja tidak seperti Baekhyun. Heh, kenapa aku bisa bilang Baekhyun tampan? Dasar aneh!

“Yousi, aku kembali ke kelasku dulu ya. Sudah bel nih!” ucap Kaji sembari berjalan meninggalkanku.

Aku masuk ke kelas, dengan wajah yang agak sumringah. Dan duduk di tempat dudukku. Aku menoleh ke belakang, untuk mencari kesempatan mencuri pandangan terhadap Baekhyun.

Aku terhenyak seketika, Baekhyun dengan akrabnya berbincang sambil tertawa dengan teman yeojaku yang bernama Joha. Ahh, sedikit terbesit rasa cemburu di hatiku. Beruntung sekali Joha, aku melihat Baekhyun memberikan beberapa hasil lukisannya ke Joha. APA?!

“Hei, Xia! Coba kau tengok ke belakang!” ucapku histeris dengan nada yang agak pelan kepada Xia yang tengah focus dengan novel ditangannya.

“Wae? Astaga!” Xia sedikit frustasi melihat pemandangan di belakangnya. Baekhyun dengan Joha terlihat sangat akrab dan bahkan kini Baekhyun duduk di samping Joha sambil menjelaskan lukisannya kepada Joha.

“Ah, bisa gawat kalau Hanri tahu!” ucap Xia, aku mengangguk setuju. Aku menoleh ke tempat Hanri, dan tepat Hanri tengah menatap benci Joha dari tempat duduknya.

“Xia, kau ini!. Cepat-cepat!” kualihkan pandangan Xia menuju ke tempat duduk Hanri.

Xia menutup mulutnya menahan teriakkan. Karena seperti menonton adegan drama.

“Cinta segitiga,ya? Hehehhehe” tertawaku dengan paksaan. Bagaimana kalau Baekhyun menyukai Joha, pupuslah harapanku. Kenapa aku jadi begini?! Ah sudah lupakan!

“Hei Xia, kau tahu iklan obat sakit kepala itu?” Tanyaku berusaha mengalihkan Xia dari konsentrasinya

“Yang mana, oh yang itu!” aku dan Xia tertawa bersama sampai ngakak. Membuat teman-temanku yang berada disekitar kami menatap dengan aneh.

Aku dan Xia tertawa habis-habisan sambil memegangi perut.

“Kalian berdua gila apa?” Tanya Soji kepada kami berdua yang terus tertawa.

“Hahhhahahaha” tawaku dengan Xia makin membesar.

^^^^^^^^^

Pelajaran tentang Seni pun dimulai, kami sekelas dengan tertib mencatat apa yang ditulis guru di papan. Aku sempat kesal, kenapa tidak mau pakai layar LCD saja. Kan ada fasilitasnya lengkap.

“Nah, sekarang ibu mau bagikan kelompok praktek bermusik” ucapan ibu guru membuat kami sekelas heboh membicarakannya. Aku berharap saja sekelompok dengan teman-teman akrabku, dan sedikit terbesit di pikiranku. Semoga aku sekelompok dengan Baekhyun.

Aku segera menepiskan pikiranku, kenapa aku jadi begini?

“Harap mendengarnya dengan seksama, karena saya hanya akan membacakannya sekali. Tanpa ada pengulangan!” ucap ibu guru tegas dan sontak membuat kami sekelas diam.

“Kelompok pertama

1)Kim Jongin

2)Byun Baekhyun

3)Kim Jongdae

4)Jung Chan Rian

5)Park Yousi

APA! Aku sekelompok dengan murid popular itu? Matilah aku, kenapa aku sekelompok dengan mereka? Astaga!

6)Kang Ji ha

Aku menghela nafas kega, syukurlah aku sekelompok dengan Jiha yang merupakan teman akrabku saat SD.

7)Zhang Yi Xing

Apa! Murid yang agak seperti idiot itu? Aku sekelompok dengannya!

8)Go Hye Ra

9)Kim Suho

Astaga ini lagi?! Sekelompok dengan orang kaya seperti dia, bisa-bisa pakaian yang aku gunakan nanti akan dikritik pedas olehnya karena tidak terkesan mewah!

10) Jin Ran Kan

“Hei, Yousi. Kelompokmu sempurna, diisi dengan orang-orang jenius dan kaya-kaya dan tampan lagi!” Xia menyenggol lenganku.

Aku mendengus kesal. Aku sangat tak ingin masuk kelompok ini. Karena, akulah yang termiskin di kelompok ini. Ada sedikit rasa gembira juga di pikiranku karena sekelompok dengan Baekhyun. Aisshh!!!!

^^^^^^^^^^^

“Hei,Yousi! Hari Sabtu latihan di rumahnya Ran” ucap Hanri sembari menghampiriku yang bergegas keluar kelas.

“Aku tidak tahu rumahnya” ucapku seadanya, mengingat perutku yang sudah sangat lapar.

“Kita tunggu dia di halte Myeongdam, nanti baru Ia yang menjemput” Hanri berjalan meninggalkanku. Aku menghela nafas pelan dan segera keluar kelas.

Aku berjalan kaki menuju ke rumahku, yang jaraknya lumayan dekat dengan sekolah jika ditempuh menggunakan jalan kaki. Aku melangkahkan kakiku cepat menuju tempat penjualan bubble tea.

“Annyeong, eonnie” sapaku kepada kakak perempuan yang selalu melayani pembeli yang akan membeli bubble tea di cafénya.

“Oh, Yousi. Kau pasti haus kan. Duduk saja, sebentar akan aku antarkan bubble tea rasa chocolate milk kan?” aku mengangguk setuju dengan penuturan eonnie yang benar. Mungkin karena setiap ada waktu luang, aku menyempatkan diri bersantai di café bubble tea ini. Gayanya klasik dan terletak di tepi jalan. Mudah dijangkau dan harga menunya pas dikantong uang jajanku. Ditambah pelayanannya yang ramah. Membuat café ini sebagai daftar tempat favoritku selain rumah dan sekolah.

“Ah, gomawo eonnie” aku tersenyum sembari kepada eonnie yang mengantarkan pesananku. Secup bubble tea rasa chocolate milk dengan roti coklat berukiran smile pada toping hiasannya.

Aku langsung menyeruput bubble teaku, mengingat rasa hausku yang sudah kutahan dari tadi disekolah.

Sambil menikmati sedikit waktuku di café ini. Mataku hampir copot, ketika melihat seorang Chen memasukki café ini. Aneh sekali, Ia terlihat seperti sudah terbiasa berkunjung ke café ini. Padahal aku sama sekali tidak pernah melihat Ia masuk ke café ini. Berusaha kau menyembunyikan wajahku menggunakan telapak tanganku.

Aku berdoa agar Ia tidak melihatku yang duduk di paling ujung café ini.

Aku mengintip sebentar, Chen juga memesan bubble tea rasa chocolate-taro dua cup. Aku mau saja gila, Ia berjalan menuju ke meja tempat dudukku. Atau aku yang terlalu percaya diri.

Ah sial! Dan tepat, Ia duduk di hadapanku. Aku hanya tersenyum kikuk menatapnya.

“Yousi, kau juga senang dengan bubble tea?” tanyanya kepadaku. Sok-sok an akrab sekali dia.

“Oh, ne. hampir setiap pulang sekolah aku berkunjung ke sini” ucapku canggung. Dia mengenalku juga ternyata.

“Aku juga senang dengan bubble tea, aku sering mengunjunginya pada malam hari” ucap Chen lagi. Malam hari? Pantasan, aku tidak pernah melihatnya tohh, aku hanya pergi siang atau sore hari saja.

“Oh, ne” jawabku agak tersedak karena bubble tersangkut di tenggorokkanku secara tiba-tiba.

“Oh, bukankah kau sekelompok denganku?” Tanya Chen. Aku hanya melanjutkan meminum bubble teaku yang hampir habis.

“Ne, kata Hanri latihan dirumahnya Ran” ucapku

“Ran? Aku tidak tahu rumahnya, kalau kau tahu. Biar kau jalan saja denganku” ucapan Chen membuatku ingin meledak, bagaimana bisa murid popular sepertinya mengajakku?.

“Aku juga tidak tahu, kata Hanri kita tunggu saja Ran di halte Myeongdam. Nanti Ran datang menjemput” aku menggaruk leherku yang tiba-tiba terasa gatal. Kenapa tiba-tiba seluruh badanku gatal ya? Perasaan aku sudah mandi pagi.

“Kalau begitu bisa minta nomor ponselmu?” Tanya Chen. Aku terkejut seketika.

“Buat apa?” tanyaku penasaran

“Aku hanya ingin, meneleponmu agar aku bisa menjemputmu. Aku tidak tahu dimana halte Myeongdam” ucap Chen polos.

Aneh sekali dia, bahkan halte umum seperti itu Ia tidak tahu? Kurang pergaulan sekali!

“Tanya saja supirmu, ia pasti tahu” elakku

“Aniyo, aku ingin punya teman kalau menunggu di halte Myeongdam itu” kata-kata Chen membuatku agak heran. Kenapa bukan Kim Jongin atau Zhang Yi Xing yang diajaknya? Bukankah mengajak namja lebih bagus daripada yeoja. Nanti bisa-bisa dikira aku dan dia pacaran lagi. Gilllaa!!!

“Kau kenapa tidak mengajak teman sekelompok yang namja saja?” Tanyaku berusaha mengelak agar Chen membatalkan niatnya yang gila itu.

“Karena kau ada disini, jadi kuputuskan saja kau yang menemaniku. Lagipula kau baik” ucap Chen sembari menyodorkan smartphonenya tanda untuk aku menyimpan nomor di ponselnya itu.

“Hn, baiklah” ucapku pasrah kemudian mulai mengetik beberapa digit angka di ponsel Chen dan menyimpan dengan nama kontak ‘Park Yousi teman sekelas Chen’ kemudian aku menyerahkan ponselnya kembali.

“Kalau begitu, aku duluan saja Chen” aku beranjak dari kursi berniat meninggalkan Chen.

“Tunggu dulu, aku juga sudah selesai. Biar aku saja yang bayar” Chen melangkah mendahului diriku. Aku menatapnya heran, Ia tengah membayar tagihanku juga di kasir.

Setelah membayar, Ia menoleh kepadaku dan tersenyum. Matanya membentuk eye smile. Sunggu keren.

Aku berjalan keluar café setelah melihat mobil Chen berjalan perlahan meninggalkan café.

^^^^^^^^^^^

Aku menutup buku Fisika milikku malas. Aku paling sulit belajar Fisika. Aku membaringkan tubuhku nyaman di tempat tidurku, belum sempat aku ingin memejamkan mata. Sebuah sms masuk ke ponselku.

Segera saja, aku membuka pesan itu.

Aku terbelalak kaget membaca pesan tersebut

From: 01-009-878-30

Annyeong, Yousi! Kau sedang buat apa malam ini? Chen

Aku menghela nafas, kenapa Ia mengirim pesan yang tidak terlalu penting menurutku. Segera saja ku simpan nomornya dan membalas pesannya

To: Chen teman sekelas Yousi

Annyeong juga, Aku mau tidur. Sampai jumpa besok dan terima kasih.

Ponselku bergetar lagi menandakan pesan masuk.

From: Chen teman sekelas Yousi

Maaf, mengganggu. Selamat tidur, semoga mimpi indah ^_^

Aku mentautkan alisku heran dengan pesan balasan Chen. Terkesan sangat sok akrab. Masah bodoh, segera saja aku tidur.

^^^^^^^^^^^

Huaaaaaaaaahhhaaaaaaa nggak tahu kenapa langsung dapat ide nulis ff ini.

Semoga chingudeul suka ya?

Jangan lupa tinggalkan comment dan

Terima kasih sudah mau membaca!

2 Comments Add yours

  1. suretodream says:

    Bagus kok ff in aku suka

    Like

    1. tianiexo says:

      Terima kasih banyyakkkK~~~~~~~~

      Like

Leave a reply to suretodream Cancel reply