THREE DAYS – PROLOGUE

Author  : IRISH

Main Cast : EXO’s Byun Baekhyun, OC’s Lee Sunhee

Genre : Romance, Fantasy

Supported  :  EXO-K Members, Xi Luhan, Lee Jieun, A-Pink’s Jung Eunji

Rate  : PG+17

Disclaimer  : This story is entirely fantasy and created by Irish. Any resemblance to real persons or organization appearing in this story is purely coincidental. EXO Members belong to their real-life, and OC’s belong to their appearance.

“Hanya karena dia sudah berbuat jahat padaku bukan berarti aku tak boleh mencintainya bukan?”—Lee Sunhee

                                    ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Prologue.

“Selamat pagi nona.. Apa kabar nona hari ini? Apa sudah merasa baikan? Aku akan memberi suntikan anti-alergi pada nona, tidak apa-apa kan?”, seorang perawat dengan seragam berwarna merah muda dengan ramah menyapa seorang yeoja yang terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan alat-alat bantuan ditubuh yeoja itu.

Setelah selesai dengan perawatannya, perawat itu menatap sedih gadis yang terbaring di tempat tidur itu.

“Aigoo.. Kasihan sekali kau.. Saat semua remaja menghabiskan waktu mereka dengan liburan, kau malah harus tertidur dirumah sakit selama ini.. Cepatlah bangun arraseo? Kau juga harus bisa bersenang-senang diusia mu yang hampir dua puluh dua tahun ini..”

Perawat itu sudah akan melangkah keluar saat seorang dokter masuk ke dalam ruangan itu.

“Ah, selamat pagi dokter Xi.”, sapa perawat itu

“Ya, selamat pagi juga. Bagaimana keadaannya hari ini?”

“Semuanya stabil seperti biasanya dok, aku sudah memberinya obat juga.”, ucap perawat itu.

Dokter yang disapa Dokter Xi itu mengangguk.

“Baiklah, kau bisa melanjutkan tugasmu, terima kasih..”, ucap dokter itu

Perawat itu mengangguk dan melangkah keluar dari ruangan VIP itu. Di depan, Ia mencegat seorang perawat yang berjalan melewati ruangan itu.

“Aigoo, sebenarnya apa hubungan Dokter Xi dengan yeoja diruangan ini?”, tanya perawat itu

“Aku juga tidak tau, tapi dari satu tahun lalu Dokter Xi yang selalu mengawasi keadaan yeoja ini.”

“Ah.. Yeoja ini beruntung sekali diperhatikan dokter setampan Dokter Xi.”

Mereka berdua kemudian terkekeh pelan dan melangkah menjauhi ruangan itu. Sementara didalam ruangan, mendengar langkah perawat menjauh, dokter jangkung itu menghembuskan nafas lega dan duduk dikursi yang ada disebelah tempat tidur.

Suara detektor jantung dan dengungan pelan penghangat ruangan juga gemerisik pelan yang diciptakan air dari tabung oksigen lah yang menjadi satu-satunya suara terdengar dari ruangan itu, sampai dokter itu perlahan menggenggam jemari pucat yeoja yang terbaring itu.

“Sampai kapan dia harus menunggumu terbangun, Sunhee-ah?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Few months later..

PIP. PIP. PIP. PIP. PIP.

Beberapa orang perawat diruang jaga terkesiap saat alarm pasien berbunyi ditengah malam. Dengan segera salah satu perawat mendekati layar alarm, tapi kemudian perawat itu terkesiap.

“Ada apa perawat Kim? Kenapa tidak segera menekan alarmnya?”

“Chakkaman.. Unnie.. Ini alarm dari kamar VIP.”

“Apa?”

“Kamar VIP 1, kamar dari pasien dokter Xi.”

“A-Apa!?”

Dengan takut-takut, tiga orang perawat mendekati pintu gelap ruang VIP itu. Tentu saja mereka tak berani datang keruangan itu sendirian. Semua perawat tau tidak pernah ada seorangpun yang menunggui ruangan itu, Dokter Xi bahkan hanya sesekali datang ke sana.

Dan ditengah malam seperti ini, alarm pasien terus berbunyi walaupun perawat sudah menekan tombolnya, itu berarti ada sesuatu benar-benar terjadi diruangan VIP.

KRIEETT

Salah seorang perawat melongokkan kepalanya, dan tangannya dengan cepat menekan tombol lampu. Tiga orang perawat itu sama-sama hampir menjerit saat melihat seorang yeoja duduk bersandar di tempat tidur. Yeoja yang selama satu tahun membeku dan terbaring tak berdaya ditempat tidur.

Kini yeoja itu duduk bersandar, dan menatap ke arah tiga perawat itu dengan tatapan sayu miliknya yang jelas menampakkan kelelahan.

“Suster.. Kenapa aku ada disini?”

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Bangunnya pasien ruang VIP yang sebenarnya sudah dianggap mati oleh hampir semua perawat maupun dokter itu merupakan keajaiban. Ia telah melalui tidur panjang, sangat panjang. Dan semua tes kesehatan menunjukkan bahwa secara fisik, yeoja itu baik-baik saja.

Hanya ada satu masalah yang dibawa yeoja itu.

Ia tidak mengingat apapun.

Namanya, alasan Ia ada dirumah sakit, kehidupannya, tempat tinggalnya, orang tuanya, nomor ponsel, sebelum melihat cermin Ia bahkan tak bisa mengingat wajahnya sendiri.

“Jadi, kau tau benda apa ini?”, ucap seorang dokter sambil menunjuk ke arah sebuah buku

“Buku..”, jawab yeoja itu pelan

“Dan ini?”, dokter itu kembali menunjuk ke arah tempat tidur

“Tempat tidur..”

“Kau tau dimana kau berada sekarang?”

“Rumah sakit, ruang psikologis..”

“Kau tau namaku?”

Yeoja itu melemparkan pandangannya ke arah plang kaca minimalis dimeja dokter itu, lalu menatap ke arah dokter itu lagi.

“Namamu Xi Luhan.”, ucapnya

“Lalu, namamu?”

Yeoja itu menyernyit, dan bergeming. Rautnya menunjukkan bahwa Ia benar-benar kebingungan. Sangat kebingungan.

“Baiklah.. Apa kau ingat huruf hangul?”, tanya dokter itu

“Ya, aku ingat..”

“Duduklah, aku akan memberitahumu sedikit tentang identitasmu.”

Yeoja itu duduk dikursi yang ada dihadapan dokternya, dan menatap bingung.

“Bagaimana dokter tau tentangku?”, tanyanya

Dokter itu meletakkan sebuah map berwarna biru tua.

“Ini adalah catatan medismu. Sejak satu tahun lalu. Jadi disini ada identitasmu, dan kejadian yang membuatmu masuk rumah sakit.”

“Ah.. Begitu rupanya.”

“Kita mulai dengan namamu. Namamu adalah Lee Sunhee. Kau lahir tanggal 12 Juni. Usiamu tahun ini 21 tahun.”

Yeoja itu mengangguk-angguk pelan.

“Bisa kau ulangi?”

“Namaku, Lee Sunhee.. Usiaku 21 tahun.”

“Tanggal lahir?”

“12.. Juni?”, ucap yeoja itu

“Benar sekali. Satu tahun lalu, kau mahasiswa di Kyungri Art Academy. Mahasiswa tingkat 4. Dan tanggal 12 Juni, kau mengalami kecelakaan.”

“Kalau boleh tau.. Kecelakaan apa itu? Aku.. kecelakaan dihari ulang tahunku?”, tanya Sunhee

“Aku tidak bisa menjelaskannya. Karena saat polisi membawamu ke rumah sakit kau sudah tidak sadarkan diri. Dan juga, polisi mendapatkan identitasmu dari akademi tempatmu bersekolah. Dan disini dikatakan, kau seorang yatim-piatu dan tinggal di apertemen di Seoul.”

“Ah.. Begitu rupanya..”

“Tapi disini ada keterangan bahwa kau punya keluarga di Jeollado. Apa kau mau menghubungi mereka? Atau kau mau kembali ke Kyungri?”

Sunhee tampak berpikir sejenak, tapi kemudian Ia mengangguk.

“Nae, kurasa aku bisa mengingat beberapa hal lain jika aku kembali. Tapi.. Dokter..”

“Ya Sunhee?”

“Apakah ini mungkin? Seseorang koma dan terbangun dengan tidak mengingat apa-apa?”

Dokter itu menghela nafas panjang, dan meletakkan sikunya dimeja.

“Sebenarnya kasusmu sangat unik, dan semua orang mungkin tidak percaya kalau kau terbangun dari satu tahun tidurmu. Tapi, kau percaya pada keajaiban bukan?”

Sunhee terdiam, lalu Ia mengangguk.

“Nah, keajaiban itu sudah terjadi padamu. Jadi jangan sia-siakan kesempatan untuk kembali hidup ini, mengerti?”

“Gomawo.. Dokter..”

“Ya Sunhee. Bagaimanapun, kau adalah pasienku. Aku akan memberimu kontakku, jika kau butuh bantuan, kau bisa menghubungiku.”

۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩